Foto: JavaPrivateTour.com
MEDIAAKU.COM – Roti Buaya adalah Makanan khas Masyarakat Betawi yang disajikan pada acara-acara khusus salah satunya adalah upacara pernikahan. Roti ini biasanya akan dibawa oleh pihak pengantin pria sebagai bagian dari seserahan kepada pengantin wanita.
Filosofi Buaya dipilih karena hewan ini dikenal setia, diyakini hanya memiliki satu pasangan seumur hidup. Oleh karena itu, roti buaya melambangkan kesetiaan dan komitmen yang langgeng dalam pernikahan.
Roti Buaya biasanya dibuat dalam ukuran besar, dengan panjang sekitar 50 cm hingga 1 meter.Roti Buaya bukan hanya sekadar roti, tetapi juga bagian penting dari warisan budaya Betawi yang kaya akan simbolisme dan makna.
Melansir dari JakartaTourism.go.id pada mulanya roti buaya hanya digunakan sebagai simbol dan bukan untuk dikonsumsi sehingga teksturnya dibuat keras. Jadi ketika acara pernikahan selesai, roti buaya tidak dimakan melainkan akan disimpan di atas lemari dan didiamkan sampai membusuk. Namun kini Roti Buaya dapat dikonsumsi sehari-hari sebagai roti lembut oleh siapa saja kapan saja.
Sebuah penelitian Rockefeller Wildlife Refuge (RWR) di Louisiana, United States (2008) membuktikan bahwa, buaya jantan tidak mau berpaling ke betina lain, begitu pula sebaliknya.
Oleh karena itu, setiap prosesi acara pernikahan Betawi, mempelai pria selalu membawa sepasang roti berbentuk buaya berukuran besar, dan roti buaya berukuran kecil yang diletakkan di atas roti yang disimbolkan sebagai Buaya Wanita. (*/Stephany)