Ilustrasi: JPNN Bali
MEDIAAKU.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali bersama Kementerian PPN/Bappenas dan Kementerian Investasi/BKPM, membuka lelang investasi untuk pembangunan infrastruktur pendukung angkutan massal kereta bawah tanah di Bali.
Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya telah menunjuk PT Jamkrida Bali Mandara dan PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ) untuk mengembangkan proyek tersebut. “PT SBDJ telah memulai lelang investasi untuk mencari mitra investor global yang tepat,” ujar Mahendra Jaya(29/5). Saat ini, delapan investor besar dari Eropa (3), China (2), Malaysia (1), dan Indonesia (2) telah menunjukkan minat.
Mahendra Jaya menyatakan bahwa lelang ini menjadi tonggak baru dalam pengembangan infrastruktur koridor pariwisata di kawasan kereta bawah tanah. Pemprov Bali menargetkan kunjungan wisatawan mencapai 20 juta orang pada tahun 2024. Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia mendukung proyek ini dengan skema pembiayaan hilirisasi pariwisata. “Investor akan mengelola pasar wisata yang ada,” jelas Bahlil.
Dia menambahkan bahwa model pembiayaan ini tidak menggunakan APBN/APBD dan diharapkan akan mendatangkan wisatawan berkualitas. “Infrastruktur transportasi dan hotel bawah tanah bisa menjadi ikon baru Bali,” tambahnya.
Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa menekankan pentingnya menjaga lingkungan dan kebudayaan Bali dalam pengembangan proyek ini. “Segera buat peraturan tata ruang bawah tanah,” pesannya.
“Mudah-mudahan ini segera terwujud, ramah bisnis, ramah penduduk, ramah lingkungan, ramah budaya, untuk memakmurkan Bali tanpa merusaknya,” harap Suharso. (Dea)

