Foto: Baliguideline
MEDIAAKU.COM – Bali saat ini sedang bersiap untuk menyelenggarakan World Water Forum (WWF) atau Forum Internasional Sektor Air ke- 10, yang melibatkan 72 negara dan 5 ribu lebih peserta, yang dijadwalkan berlangsung pada 18–25 Mei 2024.
Untuk menyambut acara yang dilaksanakan Dewan Air Sedunia itu, Sejumlah tempat wisata Bali di benahi kembali, termasuk destinasi wisata Jatiluwih di Desa Jatiluwih, Kabupaten Tabanan, Bali. Lokasi wisata bernuansa alam sawah pertanian ini akan menjadi salah satu tujuan utama bagi delegasi WWF.
Manajer DTW Jatiluwih, John Ketut Purna, mengungkapkan bahwa desa wisata Jatiluwih akan disiapkan dengan berbagai hiasan penjor, termasuk penjor Pancasila berukuran besar yang dipadukan dengan Bendera Merah Putih.
“Jika nanti ada kunjungan dari delegasi kepresidenan, kami sudah persiapkan matang. Semua pertunjukan tradisi di desa, kami siap tampilkan. Kuliner lokal teh beras merah, lak-lak juga siap kami sajikan,” kata Ketut Purna, Sabtu (11/5/2024).
Partisipasi seluruh elemen masyarakat di daerah Jatiluwih menjadi kunci keberhasilan dalam pengelolaan pariwisata di wilayah tersebut, mengingat bahwa hamparan sawah di sana dimiliki oleh individu-individu.
Pemerintah Provinsi Bali juga telah mempersiapkan 2.600 penjor, hiasan bambu khas Bali, sepanjang rute dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai ke lokasi acara di kawasan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) di Nusa Dua, Kabupaten Badung.
Beberapa lokasi wisata di Bali juga akan dikunjungi oleh delegasi WWF, termasuk Garuda Wisnu Kencana (GWK), Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, dan tempat-tempat untuk melukat atau melakukan ritual pembersihan diri.
Selain itu delegasi juga akan diperkenalkan dengan sistem pengairan tradisional subak dan diajak untuk mengikuti prosesi melukat, sebuah tradisi Hindu yang umum dilakukan di Bali.
Selain itu, Panitia lokal WWF telah mempersiapkan kunjungan para delegasi serta memastikan kesiapan untuk kunjungan delegasi kepresidenan dengan menampilkan semua pertunjukan tradisi dan menyajikan kuliner lokal, seperti teh beras merah dan lak-lak.