MEDIAAKU.COM – Stetoskop adalah salah satu alat medis yang sangat akrab di telinga kita. Hampir semua orang pernah melihat dokter menggantungkan stetoskop di lehernya. Namun, tidak banyak yang tahu bagaimana alat ini lahir dan berkembang hingga menjadi simbol kedokteran modern.
Menurut buku “De l’auscultation médiate (1819)”, Sejarah stetoskop berawal pada tahun 1816 di Prancis, ketika seorang dokter bernama René Laennec menghadapi kesulitan memeriksa pasien perempuan karena aturan kesopanan saat itu,ia merasa tidak pantas menempelkan telinga langsung ke dada pasien.
Dari kegelisahan itu, ia kemudian menggulung selembar kertas panjang dan menggunakannya untuk mendengarkan detak jantung. Ternyata suara yang terdengar lebih jelas dibandingkan jika telinga langsung ditempelkan.
Dari penemuan sederhana itu, lahirlah ide pembuatan stetoskop pertama. Alat tersebut masih berbentuk tabung kayu panjang yang hanya bisa digunakan satu sisi.Seiring berjalannya waktu, stetoskop mengalami banyak perkembangan.
Pada pertengahan abad ke-19, desainnya mulai dibuat dengan dua telinga sehingga lebih praktis dan nyaman digunakan. Inovasi terus dilakukan hingga muncul stetoskop dengan selang fleksibel, diafragma, dan teknologi akustik yang lebih baik.
Di era modern, stetoskop bahkan dilengkapi dengan teknologi elektronik yang mampu memperkuat suara, menyimpan rekaman, dan membantu analisis medis. Meski teknologi kedokteran semakin maju, stetoskop tetap dipertahankan sebagai alat utama karena kepraktisannya dan nilai simbolisnya sebagai identitas seorang dokter.
Dengan demikian, stetoskop bukan hanya sekadar alat medis, melainkan juga cermin dari semangat kepedulian, kreativitas, dan keberanian untuk mencoba hal baru. Hingga hari ini, setiap kali stetoskop digantungkan di leher seorang dokter, ia menjadi pengingat bahwa ilmu pengetahuan selalu berkembang dari rasa ingin tahu dan kepedulian terhadap sesama.(*/janu)