Gambar: Alodoc
MEDIAAKU.COM – Kulit putih sering dianggap sebagai simbol kecantikan dan kebahagiaan. Namun, kepercayaan ini telah memicu kebiasaan berbahaya, dimana banyak wanita berlomba-lomba untuk memutihkan kulit mereka. Sayangnya, di balik tampilan yang diidamkan tersebut, terdapat risiko yang serius terkait dengan produk pemutih kulit yang beredar di pasaran.
Dikutip dari artikel kesehatan alodokter, pada tahun 2013, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) berhasil menyita lebih dari 74.000 unit produk kosmetik ilegal yang mengandung bahan berbahaya. Sebagian besar dari produk-produk tersebut adalah pemutih kulit.
Melanin, pigmen alami kulit manusia, memiliki peran penting dalam menentukan warna kulit. Paparan sinar matahari dan faktor genetik merupakan faktor utama yang memengaruhi produksi melanin dalam tubuh. Meskipun melanin berperan sebagai tabir surya alami, pemutihan kulit bukanlah solusi yang aman.
Banyak produk pemutih kulit di pasaran menggunakan bahan-bahan kimia untuk mengurangi produksi melanin. Meskipun tujuannya adalah untuk mencerahkan kulit, penggunaan produk-produk tersebut dapat meningkatkan risiko kerusakan kulit, termasuk penuaan dini dan kanker kulit.
Beberapa bahan yang sering ditemukan dalam produk pemutih kulit memiliki efek samping yang serius. Misalnya, merkuri atau air raksa, yang dapat menyebabkan rusaknya fungsi ginjal dan sistem saraf, serta masalah psikologis. Hidrokinon, steroid, dan rhododenol juga termasuk bahan-bahan yang harus dihindari karena efek buruknya pada kesehatan kulit.
Di sisi lain, terdapat beberapa bahan alami yang dianggap lebih aman dalam pemutihan kulit. Kojic acid, arbutin, dan ekstrak likoris adalah beberapa contohnya. Namun, penting untuk memperhatikan dosis penggunaan dan menghindari penggunaan berlebihan, karena bahkan bahan alami dapat memiliki efek samping jika digunakan secara tidak benar.
Untuk mengurangi risiko penggunaan produk pemutih kulit yang berbahaya, konsumen perlu waspada dan memeriksa label bahan-bahan yang tercantum pada kemasan produk. Selain itu, melakukan uji kepekaan terhadap produk baru juga dapat membantu mengidentifikasi potensi reaksi alergi atau iritasi pada kulit.
Dengan meningkatnya kesadaran akan bahaya produk pemutih kulit yang mengandung bahan berbahaya, diharapkan konsumen dapat membuat pilihan yang lebih bijaksana untuk perawatan kulit mereka. Kecantikan sejati bukanlah tentang warna kulit, melainkan tentang kesehatan dan kebahagiaan yang bersumber dari dalam diri. (Dea)

