MEDIAAKU.COM – Denpasar – Pada malam Pangerupukan di Denpasar tahun ini, kegiatan horeg nyaris merusak keheningan tradisional dengan sound system yang menggelegar. Aksi sigap Polresta Denpasar, Satpol PP, dan Majelis Desa Adat (MDA) Kota Denpasar berhasil mengamankan 11 perangkat sound system dari berbagai lokasi di Denpasar, sebagai respons terhadap kekhawatiran warga yang menilai sound system tersebut tidak sesuai dengan tradisi Bali dan mengganggu kesakralan Nyepi.
Dalam tanggapannya, Polresta Denpasar bersama Satpol PP dan MDA melakukan sweeping sound system di seluruh desa/kelurahan di Denpasar. Sekaa Teruna diimbau untuk tidak menggunakan sound system dan beralih ke baleganjur, musik tradisional Bali yang lebih sesuai dengan konteks Nyepi dan merupakan warisan budaya Bali yang perlu dijaga.
Wilayah Desa Pemecutan Kaja menjadi fokus khusus dengan berhasilnya penindakan 11 sound system, termasuk di Jalan Gunung Agung. Kapolsek Denpasar Utara, Iptu I Putu Carlos Dolesgit, menegaskan bahwa penggunaan sound system dapat mengganggu Kamtibmas, terutama karena ukurannya yang besar. Ketua MDA Kota Denpasar, AA Ketut Sudiana, mendukung langkah ini dan mengimbau Sekaa Teruna untuk kembali menggunakan baleganjur. “Penggunaan baleganjur lebih sesuai dengan konteks Nyepi dan merupakan tradisi asli Bali yang patut dilestarikan,” ujar AA Ketut Sudiana.
Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi, menjelaskan bahwa patroli dilakukan oleh personel kepolisian di setiap desa/kelurahan di Kota Denpasar, dengan pemantauan dari jajaran Polsek di setiap kecamatan melalui Kanit Binmas dan Bhabinkamtibmas. Jika ditemukan, pihak terkait diminta untuk segera membongkar sound system. (Dea)
