Tuesday, November 4, 2025
HomePemilu dan Pilkada 2024Si Gemoy Penyayang Hewan: Cerminan Kecintaan Capres Prabowo Terhadap Hewan

Si Gemoy Penyayang Hewan: Cerminan Kecintaan Capres Prabowo Terhadap Hewan

Foto: Kegiatan Kesejahteraan Hewan Dihadiri Hashim Djojohadikusumo


MEDIAAKU.COM – Jakarta – “Si Gemoy Penyayang Hewan” itulah tema kegiatan kesejahteraan hewan (Kesrawan) yang digelar Presidium Relawan Prabowo Subianto (PRPS) bekerjasama dengan komunitas pencinta hewan Natha Satwa Nusantara (NSN) dan Jakarta Animal Aid Network (JAAN) Domestik, di DPP Partai Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu siang, 27 Januari 2024.

Pada acara “Si Gemoy Penyayang Hewan” selain melaksanakan Vaksinasi Rabies dan Sterilisasi Kucing Gratis, juga digelar Talkshow dan diskusi tanya jawab bertajuk “Memahami Kesejahteraan Hewan di Indonesia”. Dipilihnya tema ini karena merupakan cerminan sifat Capres Prabowo Subianto yang sangat mencintai hewan termasuk lingkungan sekitarnya.

Hadir pada Talkshow, Pelindung Presidium Relawan Prabowo Subianto (PRPS) Hashim Djojohadikusumo, yang menyambut baik pelaksanaan ide acara ini. “Secara pribadi saya punya kepedulian sangat tinggi terhadap hewan, terutama satwa liar di Indonesia. Sejak 2017 saya mendirikan Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya yang hingga kini telah melepas liar 8 ekor harimau ke habitat aslinya,” kata Hashim pada dialog tersebut.

“Begitu juga dengan Orangutan menjadi perhatian saya. Beberapa tahun yang lalu ada 2 Orangutan yang berhasil dipindahkan dari Sulawesi Utara kembali ke habitat asal Kalimantan. Kedua Orangutan itu ditranslokasi ke pusat suaka Orangutan Arsari (Yayasan Arsari Djojohadikusumo) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur,” jelas Hashim, yang merupakan Adik kandung Capres Prabowo Subianto ini.

Untuk itu Hashim mengharapkan, melalui diskusi ini semakin banyak masyarakat teredukasi tentang kesejahteraan hewan (Kesrawan) domestik, terutama bagaimana cara terbaik merawat hewan peliharaan. “Kesrawan adalah salah satu fokus dari program Prabowo-Gibran jika terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden nanti,” tambah Hashim.

Ia menjelaskan dalam lingkungan keluarga Djojohadikusumo, menyayangi dan merawat hewan bukan hal baru. Prabowo sendiri dirumahnya di Hambalang memelihara banyak kucing, anjing dan kuda. Banyak orang dekat Prabowo menyaksikan tentang kecintaan Prabowo terhadap hewan bahkan semutpun dilarang untuk diganggu.

Selain Hashim, pembicara lain adalah Founder dan CEO Jakarta Animal Aid Network (JAAN) Domestic, Karin Franken, yang menyoroti soal kekejaman terhadap hewan. Menurut Karin, dirinya tanpa lelah telah menjalankan program edukasi, mengajari masyarakat mengenai empati terhadap hewan, rasa menghargai dan dan tanggungjawab.

“Kami masih sangat membutuhkan bantuan pemerintah untuk mengendalikan kasus penyiksaan hewan yang terus bertambah. Kami sebagai aktivis hewan menawarkan diri untuk menjadi mitra pemerintah dan bergandengan tangan bersama untuk menanggulangi masalah kasus penyiksaan hewan,” tutur Karin.

Menurutnya saat ini penyiksaan hewan banyak terjadi di Indonesia, hal ini dapat dilihat temuan Koalisi Kekejaman Satwa di Media Sosial dalam hal ini SMACC telah menerbitkan laporan banyaknya unggahan di media sosial tentang kekerasan terhadap hewan dengan jumlah 1.569 video. Selain itu masih banyak konten-konten penyiksaan hewan dijual disejumlah platform internet.

Sementara Founder dan CEO Natha Satwa Nusantara (NSN) Davina Veronica, yang juga tampil sebagai narasumber pada diskusi, mengakui kurangnya perlindungan bagi aktivis penyelamat satwa. Bahkan tak jarang aktivis dilaporkan balik oleh warga yang dinilai menelantarkan hewan peliharaannya.

“Saya melihat saat penyelesaian hukum kasus kekerasan terhadap hewan belum berjalannoptimal. Karena ada banyak aktivis perlindungan hewan yang sudah memiliki bukti kekerasan terhadap hewan, namun tidak mudah menindaklanjutinya ke penegak hukum,” lanjut Davina.

“Untuk itu saya mengusulkan perlu dibentuk semacam badan untuk melindungi satwa atau semacam Komisi Perlindungan Satwa (KPS) untuk mengawasi kasus kekerasan terhadap hewan. Biar bagaimanapun penyiksaan dan kekerasan terhadap hewan adalah perbuatan tak terpuji dan tidak patut untuk di toleransi,” tegas Davina Veronica. (hvs)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Terpopular