Bali – mediaaku.com – Kebakaran lahan di Gunung Abang, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, masih berkecamuk hingga saat ini.
Titik kebakaran di daerah ini berada di tebing dan sulit dijangkau, sehingga upaya pemadaman api sangat sulit dilakukan. Kebakaran telah berlangsung selama tiga hari terakhir dan diperkirakan telah melalap lahan seluas 25 hektare.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli, I Wayan Wardana, menjelaskan bahwa kebakaran di Gunung Abang awalnya bermula di lereng sebelah timur, yang merupakan wilayah Desa Ban, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem. Kebakaran pertama kali terjadi pada malam Minggu, 29 Oktober.
Angin kencang telah menyebabkan api dengan cepat menyebar ke wilayah hutan lindung Munduk Cemara Landung, Desa Trunyan, dan Munduk Abang, Desa Abang Batudingding, Kecamatan Kintamani.
Wardana menyampaikan bahwa lokasi kebakaran berada di tebing dengan medan yang sangat terjal, sehingga pemadaman langsung sangat sulit dilakukan. Sebagai akibatnya, tim BPBD Bangli, petugas kehutanan, serta anggota TNI dan Polri hanya dapat melakukan pemantauan.
Pada tanggal 31 Oktober, luas kawasan hutan yang terbakar diperkirakan mencapai 25 hektare. Kebakaran masih berlanjut, dan titik api telah mendekati wilayah Desa Terunyan, diperkirakan berjarak 1-2 kilometer dari desa tersebut.
Wardana menjelaskan bahwa tim gabungan beserta relawan tetap berada di lokasi, dan mereka akan melakukan upaya pemadaman begitu titik api dapat dijangkau secara aman. Sementara itu, Kapolsek Kintamani, Kompol Ruli Agus Susanto, melaporkan adanya tiga titik kepulan asap yang masih terlihat dari Pos 1 Gunung Abang, meliputi wilayah Cemara Landung, Tirta Peceburan, dan Bonderek.
Sementara itu, pemantauan dari Desa Terunyan menunjukkan bahwa titik api membesar dan terus membakar semak belukar dan pepohonan kering di kawasan Gunung Abang. Pemadaman akan dilakukan pada titik api yang dapat dijangkau, sementara titik api yang berada di ketinggian belum dapat ditangani karena medan yang terjal dan sulit diakses.
Tim gabungan juga sedang berupaya membuat sekat api untuk mengurangi potensi penyebaran api menuju pemukiman dan perkebunan warga.
“Tim gabungan terus memantau titik api di kawasan Gunung Abang bersama dengan perangkat Desa Terunyan dan warga sekitar. Kami mengimbau warga untuk tetap waspada,” ujarnya. (Dea-Bali)

