Badung, Bali – mediaaku.com – Fenomena kabut yang lumayan tebal kembali terlihat di wilayah Kuta Selatan, Badung, Bali. Sebelumnya, kemunculan kabut di daerah wisata ini mengejutkan jagat maya sejak Sabtu (21/10) minggu lalu. Kini hawa dingin beserta kabut kembali menghampiri pesisir Pantai Masuka, Ungasan, dan Uluwatu.
Camat Kuta Selatan, I Ketut Gede Arta, membenarkan fenomena kabut kembali terjadi belakangan ini. Pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan BMKG dan disebutkan bahwa kabut adveksi ini terjadi ketika angin horizontal mendorong udara hangat dan lembab di atas permukaan yang dingin, kemudian mengembun menjadi kabut.
Kabut jenis ini pun biasa terjadi di laut, akibat udara tropis yang hangat bergerak di atas air yang lebih dingin. Selain itu, kabut adveksi umumnya tidak berbau dan hanya menghadirkan suasana yang agak lembab.
“Itu fenomena biasa dan memang di wilayah sana terasa dingin, kalau orang Bali kan bilangnya sayong. Tapi sebentar saja, kemarin ada di Ungasan,” ujarnya.
Kemunculannya pun mirip dengan kabut yang sering ada di Bedugul, yakni pada sore hari dan bertahan selama beberapa jam saja. Menurutnya, daerah Kuta Selatan yang merupakan perpaduan antara pantai Selatan dengan angin darat juga menjadi penyebab munculnya kabut.
Masyarakat pun tak mengeluhkan kejadian ini dan justru terasa sejuk di tengah cuaca panas berkepanjangan saat ini. Begitupun dengan aktivitas pariwisata yang tetap berjalan lancar.
“Di beberapa tempat wisata itu ada, seperti di Pecatu, hawanya kan terasa lebih dingin dan lebih sejuk. Menurut beberapa warga yang saya tanya, hawanya terasa lebih sejuk di tengah cuaca yang panas ini, kan tidak begitu mengganggu,” kata Arta.
Hanya saja diakuinya fenomena ini baru pertama kalinya terjadi selama ia menjabat. Lebih lanjut, Stasiun Klimatologi Bali telah menyampaikan kepada masyarakat agar tak perlu terlalu khawatir dengan kemunculan fenomena ini. Dampaknya juga bersifat sementara saat terjadinya kabut saja serta dapat mengurangi jarak pandang. (Dea-Bali)