Thursday, October 23, 2025
HomeIbu dan AnakNgidam Saat Hamil: Sinyal dari Tubuh atau Sekadar Sugesti?

Ngidam Saat Hamil: Sinyal dari Tubuh atau Sekadar Sugesti?

MEDIAAKU.COM – Ngidam adalah istilah yang sangat akrab di telinga masyarakat Indonesia, terutama ketika membicarakan ibu hamil.

Dalam Buku “Pintar Kehamilan”  karya dr. Miriam Stoppard (2012), dijelaskan bahwa ngidam adalah keinginan kuat, kadang tidak masuk akal, untuk mengonsumsi makanan atau minuman tertentu selama masa kehamilan.

Ada pula ibu hamil yang justru merasa sangat menolak makanan tertentu. Fenomena ini bukan sekadar mitos, melainkan reaksi tubuh yang dipengaruhi oleh perubahan hormon, kondisi psikologis, serta kebutuhan gizi janin.

Meskipun ngidam sering dianggap sebagai sesuatu yang “wajib dituruti”, para ahli menyarankan agar ibu hamil tetap bijak dalam menyikapinya. Misalnya, jika seorang ibu tiba-tiba ingin makanan manis terus-menerus, bisa jadi tubuhnya sedang membutuhkan energi tambahan, tetapi konsumsi berlebihan tentu tidak baik bagi kesehatan.

Di sinilah pentingnya keseimbangan antara memenuhi keinginan sekaligus menjaga pola makan sehat.Dalam budaya Indonesia ngidam juga memiliki makna simbolis,ada keyakinan bahwa keinginan ibu hamil harus dipenuhi agar bayi kelak lahir dengan selamat dan sehat.

Namun, ilmu kedokteran modern menekankan bahwa ngidam lebih berkaitan dengan kondisi fisik dan psikologis, bukan hal mistis. Artinya, memenuhi ngidam boleh saja, tetapi tidak semua harus dituruti, terutama jika makanan yang diinginkan justru berisiko bagi kesehatan ibu dan janin, seperti makanan mentah atau terlalu banyak kafein.

Selain itu, ngidam juga mencerminkan hubungan emosional antara ibu, keluarga, dan lingkungan. Suami atau anggota keluarga lain biasanya ikut terlibat dalam usaha memenuhi keinginan tersebut. Dari sinilah tercipta kebersamaan dan perhatian yang membuat ibu hamil merasa dihargai serta tidak sendirian menjalani masa kehamilan.

Ngidam bukan sekadar soal makanan, melainkan tanda bahwa seorang ibu sedang menjalani fase penting dalam hidupnya. Kepekaan, kasih sayang, dan pengertian dari orang-orang terdekat sangat berarti.

Maka yang terpenting bukan hanya memenuhi keinginannya, tetapi juga menjaga kesehatan fisik dan batin ibu agar bayi tumbuh dengan baik. Menghargai perjuangan ibu adalah bentuk cinta yang nyata, karena dari rahim seorang ibu lahir generasi penerus yang sehat dan kuat.(*/janu)

RELATED ARTICLES

Terpopular