Liputan Jurnalis mediaaku.com, Putu Dea Agestya Putri
Denpasar – mediaaku.com – Mendekati hari raya Nyepi, Pemprov Bali mengadakan lomba Ogoh-Ogoh yang akan dilaksanakan sehari sebelum hari raya Nyepi atau yang biasa disebut “pengerupukan”.
Kepala Bidang (Kabid) Tradisi dan Warisan Budaya Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Ida Bagus Alit Suryana mengungkapkan bahwa tahun ini jumlah peserta atau Banjar yang mengikuti lomba mencapai 715 banjar. Jauh lebih meningkat dari tahun lalu dengan jumlah peserta 264 banjar.
Adapun beberapa kriteria yang harus dicermati para peserta lomba meliputi bentuk ogoh-ogoh harus bercirikan tradisi Hindu Bali dengan tidak menampilkan unsur politik, SARA, dan pornografi.
Wujud ogoh-ogoh berupa Santa Rupa (figur Dewa) atau Rudra Rupa (figur Raksasa). Kemudian ogoh-ogoh terbuat dari bahan alam ramah lingkungan (tidak diperbolehkan menggunakan styrofoam, spon, dan plastik sekali pakai). Sementara itu tinggi ogoh-ogoh minimal 3 meter dan maksimal 5 meter diukur dari alas (kotak).
“Kita harapkan para peserta bisa belajar untuk berkesenian sesuai dengan kemampuan masing-masing. Ogoh-ogoh juga terkait dengan pelaksanaan upacara keagamaan, tentunya juga harus membuka-buka sastra atau bertanya kepada panglingsir (penasehat) ,” ujar Suryana, Senin (27/2).
Nantinya sistem penilaian akan dilakukan secara bergilir, juri yang menilai akan datang ke masing-masing banjar untuk menilai hasil seni dari setiap Banjar.

