Foto: IG Kemenparekraf
MEDIAAKU.COM - Setiap tanggal 16 November menjadi hari istimewa bagi masyarakat Indonesia. Pada tanggal tersebut, UNESCO secara resmi menetapkan angklung sebagai Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan dari Indonesia. Penetapan ini menegaskan keunikan dan nilai luhur angklung sebagai bagian penting dari identitas budaya Nusantara. Tidak hanya itu, tanggal ini juga diperingati sebagai Hari Angklung Sedunia, sebuah penghormatan untuk alat musik tradisional yang telah mendunia.
Melansir dari platform media sosial Kemenparekraf (16/11/2024) Sebagai tempat lahirnya angklung, Kota Bandung telah mendeklarasikan diri sebagai Kota Angklung. Kota ini menjadi pusat pelestarian dan pengembangan angklung melalui berbagai kegiatan seni, pendidikan, dan festival.
Angklung bukan hanya sekadar alat musik bambu yang menghasilkan harmoni nada. Lebih dari itu, angklung merupakan simbol adat istiadat, seni, dan identitas budaya masyarakat Indonesia. Dalam tradisi Sunda, angklung sering dimainkan pada upacara adat untuk meminta kesuburan tanah atau sebagai ungkapan rasa syukur. Kini, angklung telah bertransformasi menjadi alat musik yang mampu memainkan berbagai genre, dari lagu tradisional hingga musik modern.
Sebagai warga Indonesia, kita patut berbangga diri karena angklung telah diakui sebagai warisan budaya dunia. Pengakuan ini tidak hanya menjadi penghormatan terhadap nenek moyang kita yang menciptakan angklung, tetapi juga sebagai pengingat akan tanggung jawab kita untuk melestarikan warisan ini.
Angklung adalah wujud nyata dari kekayaan budaya Indonesia yang mendunia. Dengan menjadikan angklung bagian dari kehidupan sehari-hari, kita tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga mengukir kebanggaan sebagai bangsa yang kaya budaya. Selamat Hari Angklung Sedunia! Mari bersama melestarikan dan memuliakan warisan budaya ini. (*/Stephany)
