Liputan Jurnalis mediaaku.com, Putu Dea Agestya Putri
Denpasar - mediaaku.com - Konsulat Jenderal (Konjen) Australia memamerkan "Jala Hantu" yang berasal dari kepulauan di wilayah Selat Torres, kawasan utara Negara Bagian Queensland di CushCush Gallery Denpasar pada Jumat (21/7/2023) malam.
Jala Hantu merupakan pameran instalasi seni ini membawa pesan mengenai mimpi buruk wilayah maritim akibat ulah manusia. Keberadaan sampah plastik di lautan dan bentuk pencemaran lain adalah pesan di balik jala hantu atau "Ghost Nets" ini.
Untuk itu, pameran yang digelar mulai Jumat malam diberi tajuk "Ghost Nets : Awakening the Drifting Giants." Pameran ini memboyong 18 karya intalasi jala nelayan bekas dari lautan yang dibuat oleh tangan-tangan seniman yang tergabung dalam Erub Arts dari kepulauan di Selat Torres.
"Pameran ini terinspirasi oleh Indonesia dan Australia yang terhubung oleh lautan. Begitu pula tantangan bersama terhadap limbah plastik dan upaya konservasi laut," buka Konsul Jenderal Australia di Bali Anthea Griffin saat membuka acara.
Sejumlah 18 karya instalasi itu bergenre seni kontemporer. Bentuk-bentuk instalasi mengambil rupa biota laut seperti rangka ikan, penyu, dan parimanta raksasa. Kata Anthea, kultur penduduk Selat Torres dan upaya mereka melindung laut tergambar dari karya seni ini.
Pameran seni kontemporer dari karya penduduk kepulauan Erubam Selat Torres ini bakal berlangsung hingga Minggu (30/7/2023) mendatang. Dan selama beberapa hari ke depan akan diadakan pula beberapa acara untuk umum bersifat gratis.