Raffi Ahmad Dorong Film Daerah "Mariara" Bersaing di Nasional

Haris 14/11/2024 11:00AM Lifestyle dan Hiburan

Raffi Ahmad dan Sutradara Film Mariara Veldy Reynold, Producer film Merdy Rumintjap, dan Komisaris Nindya Karya Michael Umbas/Foto: Veldy Reynold/Kolase: Mediaaku.com

MEDUAAKU.COM
- Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad, mendukung dan mendorong film "Mariara" karya Veldy Reynold Umbas, yang segera dirilis di XXI November 2024, untuk disejajarkan dengan produksi film nasional lainnya.


"Ini merupakan bukti bahwa film "Mariara" yang diproduksi di daerah bisa merambah nasional," kata suami Nagita Slavina Tengker ini.

Selain itu, menurut artis yang dijuluki Sultan Andara ini, bahwa film "Mariara", sebagai bukti seneas daerah tak kalah kualitasnya dengan film nasional.

Raffi Ahmad mengatakan ini saat pertemuan dengan Producer film "Mariara", Merdy Rumintjap, bersama Sutradara film Veldy Reynold Umbas, dan Tokoh Muda Sulut di Nasional yang juga Komisaris Nindya Karya Michael Umbas. Pertemuan ini dilakukan di Jakarta, belum lama ini.

Kepada mediaaku.com, Sutradara film "Mariara", Veldy Reynold Umbas mengatakan, saat pertemuan dengan Raffi Ahmad, dia (Raffi) mendorong film daerah untuk perkaya khasana film nasional.

Merdy Rumintjap menjelaskan, film "Mariara" adalah film dengan genre horror thriller produksi Gorango Production yang bermarkas di Manado. Film ini sebagian besar adalah karya Putra-Putri Sulawesi Utara, baik penyutradaraannya, penggarapan, pemain, lokasi syuting dan kru umumnya dari Manado, Sulawesi Utara.

"Film ini banyak mengambil latar belakang budaya Minahasa yang sarat dengan kekristenan. Penyajiannya menggunakan bahasa melayu Manado dengan subtitle bahasa Indonesia. Film ini digarap cukup apik dengan durasi kurang lebih 1 jam 37 menit," ujar Merdy.

Sutradara Veldy Reynold Umbas menambahkan, film "Mariara" digarap dengan menggunakan struktur cerita multiplot, yang memancing logika berpikir dari penonton.

Penyajiannya cukup sederhana dengan perpindahan scenen yang cepat. Sedangkan sinopsis film ini bercerita tentang praktek ilmu hitam di salah satu kampung di tanah Minahasa, yang ternyata berada dibalik pelayanan Gereja. (*/hvs)