Liputan Jurnalis mediaaku.com, Putu Dea Agestya Putri
Bali – mediaaku.com – Sukses menggelar AFC CUP 2022 di Stadion Dipta Gianyar dari fase pertama pada tanggal 24 Juni hingga laga penutup 30 Juni 2022.
Stadion Dipta resmi ditunjuk sebagai lokasi penyelenggaraan seluruh laga fase grup G AFC Cup 2022 beberapa waktu lalu.Hal itu secara otomatis menjadikan Bali United sebagai tuan rumah kompetisi elit antarklub Asia ini.Â
Melalui surat resmi dari AFC tanggal 24 Februari, sebanyak tiga pertandingan yang mempertemukan Bali United, Kedah Darul Aman FC (Malaysia), Visakha FC (Kamboja), dan Kaya FC Iloilo (Filipina) dimainkan di stadion Dipta , Gianyar.
Stadion yang memiliki kapasitas 13.000 penonton ini mampu menyelenggarakan seluruh laga dengan sukses. Baik dari segi fasilitas, parkiran yang luas, penerangan, dan beragam ruang penunjang kelancaran jalannya pertandingan. Serta lapangan yang begitu hijau dan tambahan pola bergaris vertikal semakin memanjakan pandangan para penggiat Bola.
Guyuran hujan pada laga pertama di tanggal 24 Juni tidak membuat lapangan berstandar FIFA ini terendam air dan tahan uji terhadap cuaca. Pertandingan yang mempertemukan antara Visakha FC dengan Kaya FC serta Bali United menghadapi Kedah FC dapat tetap terlaksana dengan lancar. Seluruh klub bisa memainkan taktik terbaiknya dan setiap pemain mampu mengalirkan bola tanpa terhambat oleh guyuran air hujan.
I Ketut Suantika selaku perwakilan dari manajemen Bali United pun membocorkan rahasia apiknya kualitas lapangan di Stadion Kapten I Wayan Dipta ini. Pria yang akrab disapa Rojax tersebut mengungkapkan bahwa kunci utamanya terletak pada peremajaan sistem drainase. Dengan penyaluran air yang sesuai standar, maka akan mencegah adanya genangan di atas lapangan.
“Yang pasti karena drainase sudah baru dan kontur lapangan juga sudah diperbaiki, sehingga tidak bergelombang dan tidak tergenang air,” ungkap Suantika.
Hal ini tentu menjadi suatu tonggak kemajuan pada stadion di Indonesia, sebab umumnya ketika hujan deras turun, lapangan akan berubah menjadi kubangan air.
Bukan hanya pemilihan rumput yang bagus, kualitas lapangan juga harus selalu dilakukan perawatan rutin agar lapangan tetap terjaga kualitas dan ketahanannya.
“Kalau rumput itu tidak berpengaruh, karena setiap lapangan di stadion bola zaman sekarang rata-rata sudah menggunakan rumput jenis Zoysia Matrella. Saat ini semuanya tergantung pada proses perawatannya,” ungkap Suantika.
Dengan usainya AFC CUP 2022. Stadion ini masih akan menyambut pertandingan bergengsi yaitu Piala Dunia U-20 di tahun 2023 nanti bersama Stadion Gelora Jakabaring (Palembang), Stadion Manahan Solo, Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), dan Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta).Â
Suantika juga mengungkapkan bahwa pihaknya sedang melakukan beberapa perbaikan lanjutan untuk menyambut Piala Dunia U-20.
“Kami masih melakukan perbaikan, terutama pada level tanah di bagian pinggir atau garis lapangan di posisi asisten wasit. Di sana kontur lapangan lebih rendah. Selain itu, terdapat perbaikan sprinkler (penyemprot air),” ungkap Suantika.

