mediaaku.com – Setiap wanita hampir memiliki masalah yang sama sewaktu haid. Selain mood yang tidak stabil, perubahan hormon juga membuat wajah sebagian besar wanita bruntusan atau timbul jerawat kecil.
Dikutip dari halodoc, Bruntusan akibat menstruasi biasanya muncul seminggu menjelang menstruasi atau selama menstruasi. Plus, kondisi ini akan hilang atau membaik saat menstruasi berakhir.
Penyebab utamanya adalah hormon. Pasalnya, hormon berfluktuasi sepanjang siklus menstruasi. Tepat sebelum menstruasi dimulai, kadar estrogen dan progesteron turun.Â
Hal ini lah yang memicu kelenjar sebaceous untuk mengeluarkan lebih banyak sebum, zat berminyak yang melumasi kulit. Terlalu banyak dapat menyebabkan pori-pori tersumbat sehingga wajah menjadi bruntusan.
Hormon juga dapat meningkatkan peradangan kulit dan produksi bakteri penyebab jerawat. Premenstrual syndrome (PMS) juga dikaitkan dengan peningkatan stres, yang juga dapat memperburuk jerawat.Â
Namun, masalah ini tidak selalu muncul di awal. Ketika kadar hormon berfluktuasi menjelang akhir menstruasi, testosteron juga dapat memicu sensitivitas kelenjar sebaceous. Akibatnya, sebum semakin menumpuk dan menyumbat pori-pori.
Bruntusan ini bisa terdiri dari beberapa bentuk. Misalnya, whitehead, komedo atau bahkan jerawat.
Penting untuk mengetahui perbedaannya supaya kamu bisa memilih perawatan yang terbaik.
Berikut jenis-jenis bruntusan yang perlu kamu ketahui:
Komedo.Â
Bruntusan ini muncul saat pori yang tersumbat tetap terbuka. Akibatnya, kotoran naik ke permukaan kulit dan tampak hitam.
Whitehead.Â
Berbeda dengan blackhead alias komedo, whitehead tetap di bawah permukaan kulit. Ini terbentuk ketika pori yang tersumbat menutup, menyebabkan bagian atas tampak putih.
Papula.Â
Ini adalah jenis jerawat yang meradang. Bentuknya seperti jerawat kecil yang terlihat seperti benjolan merah muda.Â
Pustula.Â
Bedanya dengan papula, pustula berwarna merah di bagian bawah. Bagian atasnya berwarna putih atau kuning dan berisi nanah.
Nodul. Ini terbentuk jauh di bawah kulit dan cenderung besar, padat, dan menyakitkan.
Kista. Jerawat yang satu ini berisi nanah dan terasa sakit. Saat sembuh, kista akan meninggalkan jaringan parut.
Cara menangani bruntusan ini yang pertama harus mengenali dulu jenis bruntusan yang dialami. Namun untuk perawatan meringankan perih bruntusan dapat dilakukan dengan cara:
1. Kompres hangat selama 10-15 menit untuk membuka pori-pori wajah. Setelah itu bersihkan wajah secara menyeluruh dengan sabun.
2. Jika bruntusan berupa jerawat yang menyakitkan, kompres dingin selama 5-10 menit untuk menghilangkan rasa sakit dan bengkak.
3. Gunakan benzoil peroksida untuk membunuh bakteri penyebab jerawat.
4. Hindari produk yang mengiritasi, seperti tabir surya berminyak, kosmetik yang berbahan minyak, dan concealer.
5. Lindungi kulit dari gesekan benda-benda kasar dan ketat seperti kerah ketat, tali pengikat, atau helm.
6. Batasi paparan sinar UV dengan menghindari sinar matahari jika memungkinkan. Caranya dengan mengenakan topi dan tabir surya.
7. Cuci muka setelah beraktivitas yang membuat berkeringat.
8. Gunakan produk jerawat sesuai petunjuk. Menggunakan produk terlalu banyak akan mengiritasi dan mengeringkan kulit .