MEDIAAKU.COM – Alergi makanan adalah salah satu masalah kesehatan yang cukup sering terjadi pada anak-anak. Salah satu jenis alergi yang banyak ditemui adalah alergi seafood, seperti udang, cumi, kepiting, atau ikan tertentu.
Menurut Nelson Textbook of Pediatrics, alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap protein yang dianggap berbahaya, padahal sebenarnya tidak.
Pada anak yang alergi seafood, tubuh mereka menganggap protein laut sebagai ancaman sehingga memicu gejala mulai dari gatal, ruam, bengkak, hingga sesak napas.Alergi seafood biasanya muncul sejak usia dini, meski kadang baru terdeteksi setelah anak mencoba makanan laut beberapa kali.
Tanda-tanda umum yang sering terlihat antara lain kulit kemerahan, gatal di sekitar mulut, sakit perut, muntah, bahkan dalam kondisi berat bisa menimbulkan reaksi anafilaksis yang berbahaya. Oleh karena itu, orang tua perlu jeli mengenali gejala agar bisa segera memberikan pertolongan medis bila diperlukan.
Pencegahan menjadi langkah terbaik dalam mengelola alergi,anak dengan alergi seafood sebaiknya tidak diberi makanan laut dalam bentuk apa pun, bahkan yang hanya tercampur sedikit saja. Selain itu, orang tua juga perlu memberi pemahaman pada anak agar mereka belajar mengatakan “tidak” ketika ditawari makanan yang bisa memicu alergi.
Walaupun terlihat merepotkan, memiliki anak dengan alergi bukanlah akhir dari segalanya. Banyak pilihan makanan sehat lain yang bisa mendukung tumbuh kembang si kecil, misalnya daging ayam, telur (jika tidak alergi), tahu, tempe, dan sayur-sayuran,dengan perhatian ekstra, anak tetap bisa tumbuh sehat, kuat, dan ceria.
Alergi bukan kelemahan, melainkan bagian dari perjalanan hidup yang mengajarkan kita untuk lebih peduli, teliti, dan penuh kasih sayang. Dengan dukungan keluarga dan lingkungan sekitar, anak yang alergi seafood pun bisa tumbuh percaya diri dan sehat.(*/janu)
