Tuesday, August 12, 2025
HomeIbu dan AnakAnak Sulit Diatur? Coba 5 Strategi Ini Sebelum Kehilangan Kesabaran

Anak Sulit Diatur? Coba 5 Strategi Ini Sebelum Kehilangan Kesabaran

MEDIAAKU.COM – Ketika anak berperilaku nakal, wajar jika orang tua merasa marah atau kecewa. Namun, meledakkan emosi bukanlah jalan keluar yang baik.

Dalam buku The Whole-Brain Child karya Daniel J. Siegel dan Tina Payne Bryson, dijelaskan bahwa cara orang tua merespons perilaku anak sangat memengaruhi perkembangan otak dan emosi anak. Karena itu, penting bagi orang tua untuk mengendalikan diri sebelum menanggapi kenakalan anak.

Lalu apa saja langkah langkah yang perlu diambil ketika anak sedang melakukan kenakalan:

1.kenali tanda-tanda emosi yang mulai naik.

Ketika detak jantung meningkat, suara meninggi, atau tubuh mulai tegang, itu tanda bahwa emosi perlu dikendalikan. Sadari bahwa saat marah, logika mudah kabur. Maka, penting untuk menyadari dan menerima perasaan itu terlebih dahulu, tanpa langsung bereaksi.

2.Ambil jeda.

Tenangkan diri sebelum berbicara dengan anak, dapat dengan cara menarik napas panjang, menghitung dalam hati, atau meninggalkan ruangan sebentar. Tujuannya agar tidak bereaksi secara impulsif.

3.Ubah sudut pandang.

Anak yang nakal belum tentu bermaksud buruk. Mungkin mereka sedang lelah, ingin diperhatikan, atau belum tahu cara yang benar dalam mengekspresikan diri. Dengan memahami bahwa anak masih belajar, orang tua akan lebih mudah bersikap sabar dan empati.

4.Sampaikan perasaan secara jujur dan tenang.

Hindari berteriak atau menghukum secara berlebihan. Sebaliknya, gunakan kalimat yang menggambarkan perasaan orang tua dan harapan terhadap anak. Contohnya, “Ayah merasa sedih karena kamu tidak mendengarkan saat diminta membereskan mainan.”

5.Beri contoh pengendalian emosi.

Anak belajar dari apa yang mereka lihat. Ketika orang tua mampu tetap tenang, anak pun akan meniru cara itu dalam menghadapi konflik.

Anak bukanlah musuh yang harus dilawan, tetapi manusia kecil yang membutuhkan bimbingan. Emosi yang dikelola dengan baik menciptakan rumah yang hangat dan hubungan yang sehat. Ketika orang tua memilih tenang, anak belajar bahwa cinta tidak perlu diteriakkan, cukup ditunjukkan dengan kesabaran.(*/janu)

RELATED ARTICLES

Terpopular