MEDIAAKU.COM – Buta warna adalah kondisi di mana anak mengalami kesulitan membedakan warna tertentu, terutama merah, hijau, atau biru. Meski tidak berbahaya secara fisik, buta warna bisa memengaruhi kehidupan sehari-hari, terutama dalam proses belajar dan interaksi sosial. Sayangnya, banyak orang tua tidak menyadari bahwa anaknya mengidap buta warna hingga anak mengalami kesulitan di sekolah.
Dikutip dari Halodoc, buta warna bisa terjadi karena adanya gangguan pigmen dalam reseptor penglihatan mata, yaitu sel kerucut di mata. Ada beberapa faktor yang bisa jadi penyebab buta warna pada anak, mulai dari faktor genetik hingga efek samping obat tertentu.
Buta warna lebih sering terjadi pada anak laki-laki. Anak-anak yang mengalami buta warna biasanya tidak menyadari bahwa mereka melihat warna secara berbeda dari orang lain. Mereka mungkin menyebut warna dengan keliru, seperti menyebut cokelat sebagai hijau, atau kesulitan membedakan warna di gambar.
Tanda awal yang bisa diperhatikan adalah ketika anak kesulitan membedakan warna saat mewarnai, memilih pakaian, atau saat diminta menunjuk warna tertentu. Beberapa anak mungkin juga terlihat bingung ketika guru menggunakan warna sebagai penanda dalam pembelajaran. Dalam kasus seperti ini, pemeriksaan mata secara dini sangat disarankan.
Tes Ishihara adalah salah satu metode yang umum digunakan untuk mendeteksi buta warna, dan dapat dilakukan oleh dokter mata atau tenaga medis di sekolah.
Jangan terburu-buru menilai anak ceroboh atau tidak memperhatikan. Bisa jadi, ada kondisi yang belum teridentifikasi, seperti buta warna, dengan pemahaman dan dukungan yang tepat, anak-anak dengan buta warna tetap dapat tumbuh percaya diri dan berprestasi.(*/janu)
