MEDIAAKU.COM – Setiap anak lahir dengan keunikan masing-masing, salah satunya adalah anak kidal, yaitu anak yang lebih dominan menggunakan tangan kiri dalam beraktivitas. Kebiasaan ini bukanlah sebuah kesalahan atau kelainan, melainkan bagian dari keragaman manusia.
Menurut Elaine N. Marieb dalam bukunya” Human Anatomy & Physiology (2001)”, dominasi tangan ditentukan oleh kerja otak. Anak yang kidal cenderung memiliki hemisfer kanan otak yang lebih aktif, sehingga memengaruhi koordinasi gerak dan kreativitas.
Sejarah mencatat, anak kidal dulu sering dianggap aneh atau bahkan dilatih paksa untuk menggunakan tangan kanan. Padahal, penelitian modern menunjukkan bahwa menjadi kidal sama sekali tidak berhubungan dengan kelemahan intelektual.
Beberapa tokoh dunia seperti Leonardo da Vinci, Ludwig van Beethoven, dan Barack Obama juga merupakan orang kidal yang terbukti sukses.Meski demikian, anak kidal kerap menghadapi tantangan. Peralatan sehari-hari, seperti gunting, kursi sekolah, hingga alat tulis, umumnya dirancang untuk orang tangan kanan.
Hal ini membuat anak kidal harus beradaptasi lebih keras. Namun, justru dari proses adaptasi inilah mereka belajar kesabaran, kreativitas, dan cara pandang berbeda dalam menghadapi masalah.
Orang tua dan guru memiliki peran penting untuk mendukung anak kidal dengan memberikan ruang, pengertian, dan fasilitas yang sesuai.Menjadi kidal bukan berarti kurang normal. Justru keberagaman ini menunjukkan bahwa setiap anak memiliki jalannya sendiri untuk berkembang.
Anak kidal perlu dirangkul dan diapresiasi, bukan dipaksa menyesuaikan diri sepenuhnya dengan standar mayoritas. Dengan dukungan positif, mereka bisa tumbuh percaya diri, bahagia, dan berprestasi sesuai bakatnya.(*/janu)