MEDIAAKU.COM – Hubungan antara anak dan orang tua adalah ikatan emosional yang mendalam, namun tidak selalu berjalan mulus. Kadang, perbedaan pendapat, pola asuh yang kaku, atau kurangnya pemahaman bisa membuat komunikasi menjadi renggang.
Kunci utama dalam memperbaiki komunikasi adalah mendengarkan secara empatik. Ini berarti orang tua tidak hanya mendengar, tapi juga mencoba memahami perasaan anak tanpa langsung menghakimi atau memberi nasihat. Sementara itu, dari sisi anak, menyampaikan perasaan dengan jujur dan sopan bisa membantu membuka kembali jalur komunikasi.
Dalam buku “The 7 Habits of Highly Effective Families” oleh Stephen R. Covey menekankan pentingnya keberanian dalam menyampaikan perasaan, namun juga penting untuk melakukannya dengan penuh hormat. Dalam proses ini, waktu dan kesabaran sangat dibutuhkan karena luka emosi tidak selalu sembuh dalam semalam.
Mulailah dengan percakapan kecil. Ajukan pertanyaan sederhana yang tidak memaksa, seperti menanyakan kabar hari ini atau minat baru mereka. Jangan berharap percakapan akan langsung mendalam.
Yang paling penting, baik anak maupun orang tua harus berani meminta maaf jika ada kesalahan di masa lalu. Ini bukan tanda kelemahan, melainkan kekuatan dalam hubungan manusia. Dengan niat baik, komunikasi yang jujur, dan kasih sayang yang tulus, hubungan orang tua dan anak bisa tumbuh kembali bahkan lebih kuat dari sebelumnya. Tak ada hubungan yang sempurna, tapi selalu ada kesempatan untuk memperbaikinya bersama.(*/janu)