MEDIAAKU.COM – Kehamilan adalah masa yang sangat penting dalam kehidupan seorang perempuan, karena di dalam rahimnya sedang berkembang janin yang bergantung penuh pada kondisi kesehatan ibunya.
Segala asupan yang masuk ke tubuh ibu, termasuk makanan dan minuman, akan berpengaruh pada perkembangan janin. Salah satu hal yang sangat berbahaya namun sering dianggap sepele adalah konsumsi minuman beralkohol.
Menurut Williams Obstetrics (Cunningham et al., 2018), alkohol yang diminum ibu hamil dapat dengan mudah melewati plasenta dan masuk ke aliran darah janin.
Organ hati janin belum berkembang sempurna sehingga tidak mampu memproses alkohol seperti orang dewasa. Akibatnya, alkohol dapat menumpuk dan merusak sel-sel tubuh janin, terutama otak dan sistem saraf.
Kondisi ini dikenal sebagai Fetal Alcohol Spectrum Disorders (FASD), yang dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang, cacat fisik, kesulitan belajar, hingga masalah perilaku sepanjang hidup.
Tidak ada batas aman konsumsi alkohol selama kehamilan. Bahkan jumlah yang kecil pun tetap berisiko, karena setiap janin memiliki sensitivitas berbeda terhadap paparan alkohol.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ibu yang mengonsumsi alkohol saat hamil memiliki risiko lebih tinggi mengalami keguguran, bayi lahir prematur, atau bayi dengan berat badan rendah.
Bahaya minuman beralkohol tidak hanya berdampak pada fisik, tetapi juga psikologis. Anak yang terpapar alkohol sejak dalam kandungan cenderung mengalami kesulitan konsentrasi dan masalah sosial ketika tumbuh dewasa, hal ini tentu memengaruhi kualitas hidupnya secara jangka panjang.
Setiap ibu memiliki tanggung jawab besar terhadap kesehatan anaknya sejak masa kehamilan. Menjaga diri dari hal-hal berbahaya, termasuk menjauhi alkohol, adalah bentuk kasih sayang pertama yang bisa diberikan seorang ibu kepada buah hatinya.
Seorang ibu yang memilih untuk tidak mengonsumsi alkohol berarti sedang menanam benih kehidupan yang lebih sehat, kuat, dan penuh harapan bagi generasi berikutnya.(*/janu)
