Foto: CNBC
MEDIAAKU.COM – Perkembangan digital yang kian melesat membawa dampak terhadap menjamurnya pertumbuhan berbagai macam platform e-commerce, salah satunya adalah Aplikasi Temu yang dikembangkan oleh Pinduoduo yaitu salah satu platform e-commerce terbesar di China.
Temu merupakan aplikasi e-commerce atau belanja online asal China yang memungkinkan pengguna untuk membeli berbagai produk dari China dengan harga yang sangat murah. Ada berbagai macam produk yang ditawarkan mulai dari fashion, elektronik, hingga kebutuhan rumah tangga. Bisnis yang diterapkan Temu adalah D2C (Direct to Consumer), yang memungkinkan produsen menjual langsung kepada konsumen tanpa perantara.
Hadirnya Temu kemudian mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Indonesia karena digadang-gadang dapat menjadi ancaman baru setelah pemerintah menertibkan TikTok Shop. Bahkan, Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki mewaspadai masuknya aplikasi belanja online dari China, Temu itu karena dianggap dapat merugikan produk UMKM Lokal. Ia mengungkapkan pendapatnya pada saat rapat kerja dengan DPR RI Komisi VI senin pekan lalu.
“Jadi akan ada berapa banyak lapangan kerja di distribusi akan hilang. Nggak ada lagi itu namanya reseller, affiliator, nggak ada lagi, bahkan productnya akan sangat murah karena diproduksi massal, pabrikan,” ungkap Teten mengutip dari Bisnis.com (14/6/2024) usai dirinya menghadiri rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI.
Di Asia Tenggara sendiri Temu kini sudah hadir di Filipina dan Malaysia. Mereka juga sempat menyita perhatian pasar Amerika lewat iklan besar-besaran saat acara Superbowl April 2024 lalu. Sampai saat ini, belum ada kepastian akankah Temu juga ikut beroperasi di Indonesia. Dari informasi yang diperoleh melalui laman Detik Finance (19/6/2024) bahwa Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim mengatakan sampai saat ini aplikasi Temu belum masuk ke Indonesia dan pihaknya akan memantau terus pergerakan dari aplikasi tersebut. (*/Stephany)