MEDIAAKU.COM – Public speaking sering dianggap keterampilan orang dewasa, padahal kemampuan ini bisa mulai diasah sejak anak-anak.
Menurut “The Art of Public Speaking” karya Dale Carnegie, berbicara di depan orang lain bukan soal bakat semata, melainkan keterampilan yang dapat dilatih secara bertahap.
Anak yang terbiasa mengungkapkan pikiran dengan jelas akan lebih percaya diri, lebih berani menyampaikan ide, dan lebih siap menghadapi tantangan sosial di masa depan.
Latihan public speaking pada anak tidak harus dilakukan dengan cara yang rumit. Orang tua bisa memulainya lewat kegiatan sederhana seperti membacakan cerita di depan keluarga, memperkenalkan diri dengan lantang, atau menjelaskan kembali isi buku yang baru dibaca.
Kegiatan kecil ini menumbuhkan rasa nyaman anak ketika berbicara di hadapan orang lain. Seiring waktu, keberanian mereka akan berkembang, dan rasa gugup dapat berubah menjadi antusiasme.
Pentingnya suasana yang mendukung, anak perlu merasa aman untuk mencoba, bahkan jika mereka melakukan kesalahan. Orang tua dan guru sebaiknya memberi apresiasi setiap kali anak berani berbicara. Pujian sederhana mampu meningkatkan motivasi, sementara kritik yang terlalu keras justru bisa membuat anak menutup diri.
Selain keberanian, kunci public speaking ada pada kemampuan menyusun kata. Anak dapat dibiasakan merangkai kalimat singkat, jelas, dan mudah dimengerti. Membaca buku bersama lalu berdiskusi adalah salah satu cara untuk memperkaya kosa kata sekaligus melatih cara berpikir runtut.
Mengasah anak dalam public speaking bukan hanya tentang menyiapkan mereka agar pandai berbicara di depan umum. Lebih dari itu, latihan ini menanamkan nilai penting berupa keberanian menghadapi ketakutan.
Jika anak sejak dini dibiasakan untuk menyuarakan pikirannya, mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang terbuka, percaya diri, dan siap berkontribusi di lingkungan. Public speaking bukan hanya keterampilan komunikasi, tetapi juga jembatan menuju kepemimpinan dan kepercayaan diri yang kokoh.(*/janu)