Thursday, September 25, 2025
HomeIbu dan AnakBagaimana Cara Membuat Pembagian Terasa Mudah dan Menyenangkan untuk anak?

Bagaimana Cara Membuat Pembagian Terasa Mudah dan Menyenangkan untuk anak?

MEDIAAKU.COM – Mengenalkan pembagian pada anak sering kali menjadi tantangan bagi orang tua maupun guru. Banyak anak merasa bahwa pembagian adalah sesuatu yang rumit, padahal sebenarnya konsep ini bisa dipahami dengan cara sederhana jika diperkenalkan melalui pengalaman sehari-hari.

Jerome Bruner seorang psikolog Amerika, Ia mengemukakan tiga tahap pembelajaran, di mana siswa pertama kali belajar melalui tahap enaktif (memanipulasi benda nyata), kemudian ikonik (mengenal melalui gambar atau visual), dan terakhir simbolik (menggunakan simbol abstrak).

Artinya, anak lebih mudah memahami pembagian jika mereka melihat atau memegang benda nyata.Contohnya, ketika seorang anak memiliki enam kue dan ingin membaginya dengan dua teman, ia akan menyadari bahwa setiap orang mendapat tiga kue.

Dari situ, anak belajar bahwa pembagian adalah proses membagi sesuatu menjadi bagian yang sama rata. Dengan pendekatan seperti ini, pembagian tidak lagi dianggap menakutkan, melainkan dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Selain benda nyata, permainan juga bisa menjadi sarana efektif. Permainan berbagi mainan, menyusun kelompok, atau menggunakan kelereng dapat melatih pemahaman anak secara alami.

Vygotsky dalam “Mind in Society (1978)”, menekankan bahwa interaksi sosial berperan besar dalam perkembangan kognitif anak. Artinya, saat anak belajar membagi bersama teman, ia tidak hanya memahami konsep matematika, tetapi juga mengasah keterampilan sosialnya.

Penting juga memberi anak kesempatan untuk mencoba sendiri. Biarkan mereka melakukan kesalahan kecil, lalu arahkan dengan sabar. Sikap orang tua dan guru yang penuh dorongan akan menumbuhkan rasa percaya diri anak.

Karena pada dasarnya, pembelajaran yang baik tidak hanya menghasilkan pengetahuan, tetapi juga membentuk sikap positif.Mengenalkan pembagian sebaiknya dilakukan dengan cara sederhana, nyata, dan menyenangkan.

Dengan pendekatan seperti ini, anak tidak hanya memahami matematika dasar, tetapi juga belajar menjadi pribadi yang mau berbagi, adil, dan peduli terhadap orang lain.(*/janu)

RELATED ARTICLES

Terpopular