MEDIAAKU.COM – Bahasa Indonesia semakin menancapkan jejaknya di kancah global. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, mengungkapkan bahwa Universitas Al-Azhar di Kairo kini telah resmi membuka program studi Sarjana (S1) Bahasa Indonesia.
Program ini langsung menyedot perhatian besar, terbukti dengan 350 mahasiswa asal Mesir yang mendaftarkan diri pada angkatan pertama.
Melansir Kompascom, Minggu (23/11/2025) Menurut Abdul Mu’ti, langkah Al-Azhar sebagai salah satu universitas Islam paling tua dan bergengsi di dunia menjadi tonggak penting dalam diplomasi kebahasaan Indonesia. Ia menilai, kehadiran program studi tersebut memperluas jangkauan Bahasa Indonesia dan memperkuat posisinya di mata internasional.
Ia juga memaparkan bahwa hingga kini setidaknya 57 negara telah menyelenggarakan pembelajaran Bahasa Indonesia sebagai bahasa asing, baik melalui program akademik di universitas maupun melalui kursus. Pencapaian itu merupakan hasil kerja bersama pemerintah dalam mengangkat martabat Bahasa Indonesia di dunia.
Indonesia bahkan memiliki visi besar pada tahun 2045, saat kemerdekaan mencapai satu abad, yakni memperjuangkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sejajar dengan bahasa-bahasa utama lainnya seperti Inggris, Prancis, Arab, dan Mandarin.
Dalam acara Refleksi Milad ke-113 Muhammadiyah serta Milad ke-27 belum lama ini di Universitas Muhammadiyah Kudus, Abdul Mu’ti turut menegaskan semangat nasional melalui slogan, “Bangga lahir dan mati dengan Bahasa Indonesia.”
Tidak hanya berbicara soal bahasa, Abdul Mu’ti juga menyinggung pentingnya pembangunan spiritual bangsa. Ia menyampaikan bahwa kemajuan suatu negara tidak melulu diukur dari kekuatan ekonomi. Banyak negara maju dengan tingkat kesejahteraan tinggi justru menghadapi krisis kebahagiaan dan masalah sosial yang serius.
Kini, semakin banyak lembaga internasional yang memasukkan aspek moral dan spiritual dalam menilai kesejahteraan manusia. Mereka yang memiliki pegangan agama umumnya dinilai lebih bahagia dan mampu menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik.
Karena itulah, Abdul Mu’ti menekankan bahwa pendidikan Indonesia harus berorientasi pada pembangunan karakter dan akhlak mulia.(*/Stephany)

