MEDIAAKU.COM – Kimchi adalah makanan tradisional Korea yang terbuat dari sayuran yang difermentasi, terutama sawi putih dan lobak, dicampur dengan bumbu seperti cabai, bawang putih, jahe, dan garam. Makanan ini bukan hanya pelengkap di meja makan, tetapi juga simbol budaya yang kaya dan berakar dalam sejarah panjang bangsa Korea.
Menurut buku “The Story of Kimchi” karya Kim Seok-Choon, asal-usul kimchi dapat ditelusuri hingga ribuan tahun yang lalu, sekitar zaman Tiga Kerajaan (57 SM–668 M). Pada masa itu, orang Korea sudah mulai mengawetkan sayuran dengan cara fermentasi untuk bertahan menghadapi musim dingin yang keras, di mana hasil panen sulit diperoleh.
Namun, kimchi pada masa itu belum memiliki rasa pedas karena cabai baru dikenal di Korea setelah abad ke-16, setelah diperkenalkan dari Jepang yang membawanya dari Amerika Tengah.Seiring waktu, kimchi berkembang dalam bentuk dan rasa. Penggunaan cabai merah mulai dikenal luas pada abad ke-17, yang kemudian menjadi ciri khas utama rasa kimchi modern.
Dalam buku “Korean Cuisine: An Illustrated History” oleh Michael J. Pettid, dijelaskan bahwa kimchi bukan hanya makanan, tetapi juga cerminan filosofi hidup masyarakat Korea, terutama konsep kebersamaan dan harmoni dengan alam.
Proses membuat kimchi secara tradisional, yang disebut kimjang, dilakukan secara gotong-royong dan bahkan telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO pada tahun 2013.
Dari sejarah kimchi mengajarkan bahwa dari kesederhanaan dan keterbatasan, bisa lahir sesuatu yang bernilai tinggi jika kita menjaga tradisi dan saling membantu. Warisan seperti kimchi tidak hanya mengisi perut, tetapi juga mengikat sejarah, budaya, dan nilai-nilai manusia yang abadi.(*/janu)