MEDIAAKU.COM – Halo Bunda, memang di era digital saat ini, teknologi dan media sosial menjadi bagian yang tidak terpisahkan satu sama lain.
Tapi tahukah Bunda kalau penggunaan gawai dan media sosial ini menjadi rutinitas wajib ternyata punya efek serius buat generasi muda?
Dr. Jean Twenge, psikolog terkenal asal Amerika serikat yang telah meneliti dampak teknologi dan media sosial untuk anak-anak kelahiran 1995–2012, atau yang dia sebut Generasi” iGen”
Menurut Twenge, iGen adalah generasi pertama yang tumbuh bersamaan dengan munculnya smartphone dan media sosial.
Menurutnya remaja yang menghabiskan waktu kurang lebih 3jam/hari di media sosial memiliki risiko depresi 35% lebih tinggi ketimbang yang cuma pakai 1 jam. Kenapa?
- Generasi iGen lebih memilih berkomunikasi dengan pesan teks atau media sosial daripada bertatap muka, akibatnya kemampuan membaca ekspresi emosional, empati menjadi menurun.
- Â Paparan cahaya biru pada layar gadget mengganggu produksi melatonin, hormon yang mengatur tidur.
Berdasar penelitiannya, 40 % anak yang menggunakan gadget sebelum ti dur mengalami insomnia, yang berdampak pada konsentrasi belajar dan peningkatan akademi.
Dalam hal ini Twenge menekankan bahwa media sosial tidak sepenuhnya buruk. Media sosial dapat membantu remaja mengekspresikan diri dan mencari dukungan komunitas, hanya saja ada batasannya.
Beberapa tips agar penggunaan gadget dan media sosial menjadi produktif, antara lain:
- Batasi waktu layar. Membuat jadwal 2 jam perhari untuk hiburan diluar belajar.
- Utamakan berkumpul dengan keluarga atau teman untuk mengobrol dan tanpa gadget.
- Kamar tidur dan meja makan harus menjadi area “Bebas Gadget” agar pikiran dan mata dapat beristirahat.
Generasi iGen memang lahir di zaman digital, tapi jangan sampai kehilangan kemampuan untuk melihat dunia nyata.
Keluar rumah, nikmati alam dan mengobrol dengan orang sekitar. Soalnya, kebahagiaan terbesar tetaplah datang dari hubungan manusiawi. (*/janu)