Friday, April 25, 2025
HomeEkonomiBlue Economy sebagai Strategi Pengembangan Ekonomi Maritim di Kota Bitung

Blue Economy sebagai Strategi Pengembangan Ekonomi Maritim di Kota Bitung

Dr Tonny Wagey (kedua dari kiri), Ir Maurits Mantiri (ketiga dari kiri), dan dr Roy Massie, MPH PhD (paling kanan). (Foto: Istimewa)

MEDIAAKU.COM – Walikota Bitung Maurits Mantiri terus borkomitmen memajukan pembangunan ekonomi kota Bitung. Kali ini program ekonomi yang akan diterapkan nanti adalah pengembangan ekonomi biru (blue economy) sebagai salah satu program strategi utama dalam peningkatan ekonomi kota Bitung.

Hal ini terungkap setelah pertemuan Maurits Mantiri dengan Direktur Eksekutif Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) Dr Tonny Wagey, di kantor ICCTF di Gedung Lippo, Jl. HR Rasuna Said Kav. B 12, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (19/6/2024). Pada pertemuan tersebut hadir pula dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dr Roy Massie, MPH PhD.

Hasil pertemuan Mantiri dengan Tonny Wagey telah menyepakati bahwa program pengembang model blue economy ini dapat menjadi salah satu strategi utama dalam peningkatan ekonomi di Kota Bitung.

“Konsep blue economy merupakan pemanfaatan sumber daya laut berkelanjutan bagi laju pertumbuhan ekonomi, dengan tetap menjaga kesehatan ekosistem laut di wilayah Kota Bitung,” ungkap Dr Tonny Wagey pada pertemuan itu.

Selain itu kata Wagey, model bisnis blue economy dapat diterapkan pada masyarakat Kota Bitung yang memanfaatkan sektor perikanan dan kelautan sebagai mata pencaharian masyarakat.

“Model bisnis tersebut bukan hanya melibatkan nelayan, tetapi juga wirausahawan yang mengembangkan hasil olahan produk perikanan dan kelautan,” ungkap Tonny didampingi dr Roy Massie.

Direktur Eksekutif ICCTF Dr Tonny Wagey sendiri telah memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun di bidang perikanan, oseanografi dan pengelolaan lingkungan.

“Beliau (Tonny Wagey) meraih gelar PhD di bidang Perikanan dan Oseanografi dari University of British Columbia, Kanada dan telah berkontribusi dalam berbagai proyek pengelolaan kelautan dan pesisir di kawasan Asia Pasifik,” jelas dr Roy Massie.

Sebelum bergabung dengan ICCTF, kata Massie, beliau (Tonny Wagey) adalah Manajer Proyek Regional Aksi Ekosistem Laut Arafura dan Laut Timor, sebuah Proyek Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa selama lebih dari 8 tahun.

“Ia juga terlibat dalam Kelompok Kerja Internasional Karbon Biru yang berfokus pada langkah-langkah mitigasi dan adaptasi karbon laut dan pesisir,” katanya lagi. (*/hvs)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Terpopular