MEDIAAKU.COM – Menghargai privasi anak adalah salah satu bentuk cinta dan kepercayaan yang penting dalam hubungan orang tua dan anak.
Dalam buku” How to Talk So Kids Will Listen & Listen So Kids Will Talk” karya Adele Faber dan Elaine Mazlish, dijelaskan bahwa anak-anak juga membutuhkan ruang pribadi untuk tumbuh dan belajar mengenal diri sendiri. Ketika orang tua memberi ruang itu, anak merasa dihargai sebagai individu, bukan hanya sebagai bagian dari keluarga.
Banyak orang tua merasa bahwa karena mereka yang membesarkan anak, maka semua hal tentang anak harus bisa mereka akses. Seiring bertambahnya usia, anak mulai membangun pemikiran dan dunia internal yang unik. Jika privasi ini tidak dihormati, anak bisa merasa tertekan dan sulit terbuka kepada orang tua.
Menghargai privasi bukan berarti lepas tangan atau membiarkan anak bebas tanpa bimbingan. Justru dengan menciptakan kepercayaan, anak akan lebih mudah mendekat dan berbagi tanpa paksaan. Misalnya, membiarkan anak menulis buku harian tanpa membacanya diam-diam atau mengetuk pintu sebelum masuk kamar mereka.
Memberikan batasan yang sehat sambil menghormati privasi akan membantu anak menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan mandiri. Orang tua bisa tetap mengawasi tanpa harus melanggar batas pribadi anak. Cara ini lebih efektif dibanding memata-matai atau memaksa, yang justru bisa merusak kepercayaan dan membuat anak menarik diri.
Dengan menghargai privasi, orang tua mengajarkan nilai penting dalam hidup: bahwa setiap individu punya hak untuk didengar, dihargai, dan dipercaya. Ini bukan hanya membentuk anak menjadi pribadi yang sehat secara emosional, tetapi juga mempererat ikatan keluarga yang penuh kasih.(*/janu)