Saturday, October 25, 2025
HomeBeritaBPS Umumkan Inflasi Mei 2022 Sebesar 3,55 Persen. Penyumbang Inflasi Dari Tarif...

BPS Umumkan Inflasi Mei 2022 Sebesar 3,55 Persen. Penyumbang Inflasi Dari Tarif Angkutan Udara, Telur Ayam Ras, Ikan Segar dan Bawang Merah

Jakarta – mediaaku.com – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengumumkan inflasi tahun ke tahun (yoy) Mei 2022 terhadap Mei 2021 sebesar 3,55 persen. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak Desember 2017 sebesar sebesar 3,61 persen. Pengumuman BPS ini melalui keterangan pers di Jakarta, Kamis 2 Juni 2022.

Hal ini terjadi karena BPS mencatat inflasi sebesar 0,4 persen pada Mei 2022 atau adanya kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 109,98 pada April menjadi 110,42.

Margo menjelaskan penyumbang inflasi pada Mei yang sebesar 0,4 persen (mtm) ini utamanya berasal dari tarif angkutan udara, telur ayam ras, ikan segar, dan bawang merah.

Dengan terjadinya inflasi pada Mei, maka inflasi tahun kalender Mei 2022 terhadap Desember 2021 sebesar 2,56 persen dan inflasi tahun ke tahun (yoy) Mei 2022 terhadap Mei 2021 sebesar 3,55 persen.

Margo menuturkan inflasi pada Mei 2022 yang sebesar 3,55 persen (yoy) ini merupakan yang tertinggi sejak Desember 2017 sebesar 3,61 persen (yoy).

Ia mengatakan dari 90 kota IHK terdapat 87 kota yang mengalami inflasi pada Mei 2022 dan dua kota mengalami deflasi.

Dari 87 kota yang mengalami inflasi, inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 2,24 persen dan terendah di Tangerang dan Gunungsitoli masing-masing sebesar 0,05 persen.

Inflasi di Tanjung Pandan yang sebesar 2,24 persen didorong oleh komoditas ikan kerisi dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,53 persen, air kemasan 0,31 persen dan angkutan udara 0,28 persen.

Sedangkan deflasi tertinggi di Kotamobagu yaitu sebesar minus 21 persen dan deflasi terendah terjadi di Merauke sebesar minus 0,02 persen.

Margo melanjutkan jika inflasi dilihat berdasarkan komponen andil terbesar adalah dari harga bergejolak sebesar 0,16 persen akibat komoditas telur ayam ras, bawang merah dan daging sapi.

Penyumbang kedua adalah komponen inti dengan andil 0,15 persen dengan komoditas dominan pendorong inflasi pada komponen inti adalah ikan segar, nasi dengan lauk dan roti manis.

Menteri Keuangan Sri Mulyani pada saat rapat kerja dengan komisi XI DPR RI, Kamis 2 Juni 2022, memperingatkan kewaspadaan terhadap inflasi yang bisa memicu resesi. Namun inflasi di Indonesia tak setinggi negara-negara lain. Sementara Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono, Kamis Siang, sudah mengumumkan inflasi tahun ke tahun (yoy) Mei 2022 terhadap Mei 2021 sebesar 3,55 persen.

Lebih lanjut menurut Sri Mulyani, Karena bila melihat negara lain, inflasi sudah lebih dulu naik gila-gilaan. Sebut saja Amerika Serikat (AS) dengan inflasi 8,3%. Akibat kondisi tersebut Bank Sentral AS terpaksa menaikkan suku bunga acuan dengan agresif.

Inggris alami inflasi sampai dengan 9%, tertinggi sejak 40 tahun terakhir. Inggris juga ambil langkah moneter yang serupa dengan AS.

Sementara itu Rusia menembus level 17,8%, Brasil 12,1%, Meksiko 7,7%, India 7,8% dan Korea Selatan 4,8%.

Lonjakan ini dipengaruhi oleh persoalan rantai pasok yang terjadi ketika pandemi covid-19 dan disambung oleh kenaikan harga komoditas energi dan pangan akibat perang Rusia dan Ukraina.

Menurut Sri Mulyani, bukan hanya harga tinggi tapi bisa mengancam kinerja ekonomi dan seperti AS bisa resesi.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Terpopular