MEDIAAKU.COM – Remaja yang berada di masa pubertas sering kali merasa ingin terlihat lebih dewasa, menarik, dan diterima oleh teman sebaya.
Salah satu cara yang banyak dilakukan adalah dengan memakai berbagai kosmetik,mulai dari foundation, bedak, maskara, pelembap, hingga produk perawatan kulit yang mengandung bahan aktif kuat.
Namun, memakai kosmetik secara berlebihan atau produk yang tidak tepat justru bisa membawa dampak negatif serius bagi kesehatan fisik dan psikologis.Secara fisik, kulit remaja sedang dalam kondisi perubahan hormon yang cukup cepat.
Dalam buku “Toxic Beauty: How Cosmetics and Personal‑Care Products Endanger Your Health and What You Can Do About It” oleh Samuel S. Epstein dan Randall Fitzgerald disebutkan bahwa banyak produk kosmetik dan perawatan tubuh mengandung bahan kimia yang belum diuji tuntas, dan bisa memengaruhi hormon serta kesehatan jangka panjang.
Sebuah penelitian oleh Environmental Working Group menunjukkan bahwa remaja perempuan usia 14-19 tahun yang memakai banyak produk perawatan tubuh sehari‐hari mengandung beberapa bahan kimia yang diduga sebagai pengganggu hormon, seperti parabens dan phthalates.
Karena masa pubertas adalah waktu ketika sistem hormon, tulang, otak dan sistem kekebalan tubuh sedang aktif berkembang, paparan bahan kimia ini bisa lebih berisiko dibandingkan pada usia dewasa.
Dari sisi estetika dan psikologis, memakai kosmetik secara berlebihan juga bisa menimbulkan tekanan tersendiri. Remaja menjadi terbiasa untuk selalu menggunakan banyak produk agar “nyaman” di depan teman atau media sosial.
Namun hal ini bisa mengarah pada rasa tidak percaya diri jika tanpa kosmetik, atau bahkan menganggap bahwa kecantikan hanya bisa dicapai lewat produk dan bukan lewat kondisi alami. Ini menyempitkan makna kecantikan dan bisa memunculkan kecemasan atau kebutuhan berlebihan akan penampilan.
Lebih jauh lagi, kosmetik yang tidak tepat bisa menyebabkan masalah kulit: pori‐pori tersumbat, jerawat yang makin parah, iritasi, alergi, bahkan hiperpigmentasi jika menggunakan produk aktif seperti asam atau retinol tanpa pengawasan.
Kulit remaja yang tipis dan masih berubah kondisi mungkin lebih rentan terhadap kerusakan dibandingkan kulit dewasa.Oleh karena itu, penting bagi remaja untuk memahami bahwa menggunakan kosmetik bukanlah keharusan untuk diterima atau merasa diterima.
Memilih produk yang sederhana, aman, dan sesuai kebutuhan kulit jauh lebih bermanfaat daripada menggunakan banyak produk hanya karena tren. Kesadaran akan bahan, memahami fungsi kosmetik, dan menjaga keseimbangan itu yang utama.
Kecantikan sejati bukanlah soal menutupi diri dengan banyak produk, tetapi menghargai tubuh yang tumbuh dan berubah. Saat remaja, memilih untuk merawat diri dengan baik dan bukan berlebihan adalah bentuk cinta terhadap diri sendiri yang paling bijaksana.(*/janu)

