Tuesday, October 28, 2025
HomeBeritaCap Go Meh di Manado, Arti dan Makna

Cap Go Meh di Manado, Arti dan Makna

Beberapa Atraksi Cap Go Meh di Manado, Sabtu (24/2/2024)


MEDIAAKU.COM – Cap Go Meh bagi masyarakat Tionghoa adalah penutup rangkaian Imlek sekaligus puncak perayaan Tahun Baru China. Karena itu, perayaan ini dilaksanakan pada tanggal 15 atau 15 hari setelah Imlek.

Cap Go Meh merupakan salah satu perayaan besar bagi masyarakat Tionghoa. Lantas, apa makna Cap Go Meh bagi masyarakat Tionghoa?

Cap Go Meh diselenggarakan pada hari ke-15 pada bulan pertama berdasarkan penanggalan China. Cap Go Meh juga dikenal sebagai puncak dari perayaan Tahun Baru Imlek.

Perayaan ini biasanya dimeriahkan dengan berbagai festival seperti pertunjukkan Barongsai, dan Tangsin.

Perayaan Cap Go Meh memiliki berbagai makna bagi etnis Tionghoa. Mengutip dari jurnal Universitas Komputer Indonesia yang berjudul Perancangan Buku Ilustrasi Perayaan Cap Go Meh mengandung makna spiritual yang diyakini besar manfaatnya.

Cap Go Meh bagi Tionghoa diartikan sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan dewa dewi atas rezeki yang telah diberikan di tahun lalu serta memohon kebahagiaan untuk semua makhluk hidup.

Perayaan Cap Go Meh juga dijadikan sebagai ajang silaturahmi dan berbagi kebahagiaan dengan orang lain.

Hal itu sesuai dengan 8 Kebajikan atau Jalan Kebenaran golongan Tionghoa yang ada dalam perayaan tradisi Cap Go Meh yaitu kesetiaan (loyality), integritas (integrity), kesopanan (propriety), kebenaran moral (righteousness), kehormatan (honour), bakti (filial piety), kebajikan (kindness) dan kasih sayang (love).

Secara keseluruhan, Cap Go Meh adalah sebuah perayaan yang sarat dengan makna yang mencerminkan nilai-nilai spiritual dan sosial. Perayaan ini juga membawa suasana kegembiraan dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Sebagai dua tarian rakyat tradisional yang paling terkenal di Tiongkok, tarian naga dan singa adalah hal yang umum selama Cap Go Meh. Masyarakat Tionghoa menganggap singa sebagai simbol keberanian dan kekuatan dan percaya bahwa kemunculannya dapat mengusir kejahatan dan melindungi manusia dan ternak mereka.

Selain itu, orang Tionghoa juga memuja naga dan menganggapnya sebagai simbol keberuntungan.

Cap Go Meh di Manado
Perayaan Cap Ho Meh di Manado pada Sabtu (24/2/2024), akan dimeriahkan pertunjukan belasan Tangsin dari Sembilan Klenteng.

Prosesi akan dimulai dari samping Kelenteng Ban Hing Kiong di kampung China Manado, lurus ke arah jalan DI Panjaitan melewati panggung utama.

Lalu belok kanan menuju ke jalan Sisinga Mangaraja, lurus sampai ke jembatan Megawati, kemudian belok kanan ke arah jalan Karel Sasuit Tubun sampai jalan DR Soetomo.

Selanjutnya belok kanan masuk ke jalan Walanda Maramis lurus ke jalan Siswomiharjo dan belok kanan kembali ke jalan DI Panjaitan dan kembali ke Klenteng Ban Hing Kiong.

Pada barisan depan ada Kabasaran, Paskibraka, drum band dan beberapa peserta lainnya. Diikuti parade utama yakni ritual barisan. Dimulai dengan gong pembuka, kemudian 36 bendera, kuda Locia pasukan langit, 8 petugas sembahyang, ada naga dan barongsai serta musik bambu.

Selain itu ada puluhan kereta hias (Pikulan), Kemudian barisan tujuh setiap tempat ibadah Tridharma yang direstui bersama usungan Kio dan Tang Sin. (*)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Terpopular