Foto: Freepik
MEDIAAKU.COM – Social Media Detox merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan periode waktu di mana seseorang dengan sengaja membatasi atau bahkan memutus penggunaan teknologi digital khususnya socmed. Misalnya membatasi penggunaan smartphone, komputer, platform media sosial, atau hal lainnya yang berhubungan dengan dunia digital.
Socmed Detox sendiri biasanya bertujuan untuk memberi ruang bagi diri sendiri agar beristirahat dari aliran informasi yang tak henti-hentinya melalui terutama melalui social media atau platform digital, meningkatkan kesejahteraan mental, dan kembali terhubung dengan dunia nyata.
Founder Cyberpsychology Indonesia Anisa Ifana, S.Psi., M.Sc, atau yang kerap disapa Uni beberapa waktu lalu melalui akun instagramnya menyampaikan lima tanda seseorang memerlukan social media detox, diantaranya:
1.Membuka media sosial atau socmed adalah hal yang pertama kali dilakukan di pagi hari dan hal yang dilakukan terakhir kali di malam hari
2.Selalu membuka social media di waktu sesempit apapun, misalnya saat menunggu bus, mengantri lift, ataupun terkena macet.
3.Merasa kesal yang berlebihan ketika membaca suatu postingan, dengan kata lain emosi menjadi mudah terombang-ambing. Misalnya menjadi mudah marah, sedih, cemas.
4.Menjadi sangat impulsif ketika membuka media sosial. Misalnya keinginan untuk beli ini dan itu semakin meningkat, sering meninggalkan komentar yang kurang baik, ataupun share hal-hal yang kamu sesalkan beberapa saat kemudian.
5.Menjadi lebih insecure ketika membuka social media. Misalnya membandingkan diri sendiri dengan kehidupan ataupun kondisi orang lain. Fear Of Missing Out ataupun kontraproduktif. (*/Stephany)

