Sunday, October 26, 2025
HomeBeritaCuaca Buruk di Tabanan Bali, Nelayan Pilih Tak Melaut

Cuaca Buruk di Tabanan Bali, Nelayan Pilih Tak Melaut

Bali – mediaaku.com – Cuaca yang tak menentu memasuki bulan Juni ini membuat sejumlah nelayan di Tabanan Bali, memilih tak melaut untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan.

Selain itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bali, telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir pesisir (rob) di wilayah Bali pada 30 Mei hingga 7 Juni 2022 mendatang.

Beberapa diantaranya terjadi di pesisir pantai wilayah Kabupaten Tabanan, dengan ketinggian dan waktu yang berbeda. Nelayan Bali juga diimbau untuk berhati- hati saat melaut. Imbauan itu diikuti nelayan di Pantai Yeh Gangga yang memilih tidak melaut karena cuaca buruk.

Salah satu nelayan di Banjar Yeh Gangga, Desa Sudimara, I Wayan Murdika, mengaku tidak mencari ikan di laut. Karena  cuaca buruk seperti angin kencang dan gelombang tinggi. Ketinggian gelombang bisa mencapai 2-2,5 meter lebih.

Akibat vuaca ini, membuat beberapa jenis ikan berkurang hasil tangkapannya. Untuk saat ini dominan hasil laut di Bali, hanya dominan ikan bawal putih yang nilai jualnya lumayan tinggi. Meskipun begitu, Murdika tetap memilih untuk tak melaut demi keselamatan. “Sementara waktu tak melaut dulu demi keselamatan,” ucapnya.

Saat tidak melaut, Murdika, memilih bekerja serabutan. “Kalau kerja di darat apa saja, mulai dari ke sawah, buruh bangunan asal tidak menganggur. Bisa juga saya kerja perbaiki jaring tangkap,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Tabanan Bali, I Ketut Arsana Yasa, mengakui ketinggian gelombang laut saat ini mencapai 2,5 meter lebih. Sehingga banyak nelayan memilih tidak melaut sementara waktu.
 
“Karena gelombang laut masih tinggi pihaknya sudah mengingatkan sejumlah nelayan di Tabanan untuk menjauhkan alat tangkap dari bibir pantai agar tidak hanyut terbawa gelombang laut,” ucapnya
 
Disisi lain Arsana Yasa juga mengingatkan bahwa BMKG telah menginformasikan adanya ancaman banjir rob yang akan terjadi di pesisir pantai wilayah Bali, termasuk Kabupaten Tabanan dalam satu minggu ke depan. 

Banjir rob ini merupakan siklus yang terjadi setiap tahun, dan bagi masyarakat Bali merupakan peralihan sasih. Hal ini juga berdampak terhadap gelombang laut.
 
Menurut Arsana Yasa, wilayah pesisir di Tabanan yang akan terdampak banjir rob sesuai peringatan BMKG adalah Pantai Balian, Pantai Soka, dan Pantai Pasut. “Selain itu, ancaman banjir rob juga terjadi di Pantai Kelating, Pantai Yeh Gangga, Pantai Kedungu, dan Pantai Tanah Lot,” ungkapnya.
 
Arsana Yasa memprediksi dampak banjir rob di wilayah pantai pesisir Kabupaten Tabanan kali ini tidak separah tahun lalu, yang mana air laut meluber jauh dari bibir pantai. “Untuk tahun ini, ketinggian gelombang masih berada antara 0,5-1,5 meter. Kondisi ini masih cukup bagus dan tidak berbahaya untuk melaut,” ucapnya.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Terpopular