mediaaku.com – Mengganti produk skincare terkadang membuat kulit sulit beradaptasi. Meskipun skincare bertujuan untuk merawat dan melindungi kulit kamu, mengganti produk perawatan kulit wajah terlalu sering justru bisa menimbulkan efek buruk buat kulit, dikutip dari artikel kecantikan heystetik berikut ini dampak terlalu sering mengganti produk skincare.
1. Skincare tidak bekerja secara maksimal pada kulit.
Meski beberapa skincare menjanjikan hasil yang ‘instan’ untuk kulit, tetapi klaim ini tidak sepenuhnya benar. Idealnya, hasil pemakaian skincare ini bisa dilihat setelah enam hingga delapan minggu penggunaan secara konsisten. Artinya, kamu menggunakan produk tersebut minimal satu kali dalam setiap hari. Apabila kamu mengganti skincare kamu dalam kurun waktu yang cepat, maka itu akan membuat skincare tidak bekerja secara maksimal.
2. Adanya risiko iritasi pada kulit wajah.
Sering bergonta-ganti skincare, terlebih dengan beberapa produk yang mengandung bahan aktif, dikhawatirkan justru meningkatkan risiko terjadinya iritasi pada kulit, seperti mengelupas, kemerahan, bintik-bintik kecil, hingga munculnya jerawat. Walau ada beberapa skincare, seperti yang mengandung AHA atau retinol, juga menunjukkan efek seperti ini di awal penggunaannya.
Sebaiknya, mencoba jenis skincare baru ke wajah ini harus dilakukan hati-hati, dengan mempertimbangkan kondisi kulit, faktor usia, dan situasi hormonal (misal sedang hamil atau menyusui). Juga, beri jeda setidaknya satu hingga dua minggu untuk kulit beristirahat, sebelum mencoba produk baru.
3. Kulit lebih mudah resistensi terhadap kandungan tertentu
Dampak ini sebenarnya bisa menjadi hal yang paling ditakutkan, karena skincare jadi tidak efektif lagi di kulit kamu. Belum lagi kesulitan untuk mengetahui faktor penyebab kulit menjadi iritasi, karena sering dan banyaknya bahan aktif yang terpapar pada wajah. (Putu Dea Agestya Putri)


