MEDIAAKU.COM – Setiap daerah di India memiliki jenis pakaian khas yang mencerminkan sejarah, kepercayaan, dan kondisi geografis yang masing-masing memiliki keunikannya tersendiri. Salah satu pakaian adat perempuan India yang paling dikenal adalah “Sari”
Dikutip dari Wikipedia, Sari adalah pakaian lazim dalam kalangan kaum wanita di Asia Selatan khususnya anak benua India, terdiri daripada sehelai kain panjang tidak berjahit dibalut keliling pinggang disandangkan atas bahu menyingkap bagian perut. Panjang kain sekitar lima hingga sembilan meter yang dililitkan di tubuh dengan cara tertentu, biasanya dipadukan dengan blus pendek yang disebut choli.
Kain ini bisa terbuat dari katun sederhana hingga sutra mewah yang dihiasi bordir emas. Sari tidak hanya menjadi simbol keanggunan perempuan India, tetapi juga mengekspresikan status sosial dan budaya pemakainya.
Untuk pria, pakaian adat yang umum adalah “kurta” dan “dhoti”.
Dikutip dari Wikipedia, Kurta adalah pakaian yang longgar yang bagian bawahnya bisa mencapai lutut. Kurta dipakai oleh pria dan wanita, biasanya dipakai bersama dengan paijama (kurta-paijama), salwar, churidar, atau dhotis. Sementara dhoti adalah sehelai kain panjang yang diikat di pinggang dan dililitkan menyerupai celana. Dalam acara formal atau keagamaan, pria juga sering mengenakan sherwani, semacam jas panjang yang mewah.
Pakaian adat di India tidak hanya berfungsi sebagai penutup tubuh, tetapi juga memiliki makna simbolis. Warna, motif, dan jenis kain bisa melambangkan keberuntungan, kesucian, atau penghormatan pada dewa-dewi. Misalnya, warna merah sering dikenakan dalam upacara pernikahan karena melambangkan kesuburan dan kebahagiaan. Sementara warna putih biasanya dikenakan dalam acara duka cita sebagai lambang kesucian.
Pakaian adat India mengajarkan kita pentingnya menjaga identitas budaya dalam kehidupan modern. Di tengah arus globalisasi, pakaian tradisional menjadi bentuk perlawanan yang lembut terhadap homogenisasi budaya. (*/janu)