Tuesday, August 12, 2025
HomeSejarah & BudayaDari Jerami dan Kayu: Bagaimana Minka Menjadi Warisan Tak Tergantikan?

Dari Jerami dan Kayu: Bagaimana Minka Menjadi Warisan Tak Tergantikan?

MEDIAAKU.COM – Minka adalah rumah tradisional Jepang yang pada awalnya dibangun oleh petani, pengrajin, dan pedagang pada zaman dahulu.

Kata minka secara harfiah berarti “rumah rakyat” (min = rakyat, ka = rumah). Rumah ini menjadi bagian penting dari arsitektur vernakular Jepang dan berkembang pesat sejak periode Edo (1603–1868), saat masyarakat pedesaan mulai memiliki struktur sosial yang lebih stabil.

Bentuk dan bahan bangunan minka sangat bergantung pada kondisi geografis dan iklim setempat. Di daerah bersalju, minka memiliki atap curam dari jerami agar salju mudah meluncur turun. Sementara di daerah hangat dan lembap, rumah-rumah ini cenderung memiliki ventilasi yang baik dan kolong rumah untuk sirkulasi udara. Kayu, tanah liat, bambu, dan jerami adalah bahan utama yang digunakan, mencerminkan prinsip hidup selaras dengan alam.

Pendapat Edward S. Morse (1885) dalam bukunya “Japanese Homes and Their Surrounding” menyatakan bahwa salah satu aspek menarik dari minka adalah teknik pembuatannya. Struktur rumah disusun dengan sambungan kayu tanpa paku, menggunakan sistem kunci dan slot (joinery) yang rumit namun sangat kuat.

Seiring waktu, industrialisasi dan urbanisasi menyebabkan minka mulai ditinggalkan. Banyak rumah ini dibongkar atau rusak karena tidak dirawat. Namun dalam beberapa dekade terakhir, muncul gerakan pelestarian budaya yang mendorong pemugaran dan penggunaan kembali minka sebagai penginapan, galeri seni, atau rumah pribadi yang tetap mempertahankan unsur tradisionalnya.

Di tengah dunia modern yang serba cepat dan boros sumber daya, warisan seperti minka mengingatkan kita bahwa hidup yang baik tidak selalu harus mewah, tetapi cukup, bersahaja, dan berakar pada nilai-nilai lokal.(*/janu)

RELATED ARTICLES

Terpopular