Sunday, December 21, 2025
HomeIbu dan AnakDari Sepatu dan tas yang Berserakan ke Anak yang Disiplin: Perubahan Dimulai...

Dari Sepatu dan tas yang Berserakan ke Anak yang Disiplin: Perubahan Dimulai dari Hal Kecil

MEDIAAKU.COM – Mengajarkan anak untuk menaruh sepatu dan tas dengan rapi ketika pulang sekolah sebenarnya bukan sekadar soal kebersihan atau kerapihan rumah, tetapi juga tentang meletakkan dasar penting bagi pembentukan kebiasaan yang baik dalam kehidupan sehari-hari

Menurut William Sears dalam bukunya “The Discipline Book”, disiplin yang paling efektif adalah yang bersifat edukatif yang mengajarkan daripada menghukum. 

Ketika anak tiba di rumah setelah sekolah, sebaiknya Anda sudah memiliki rutinitas yang disepakati bersama. Buatlah tempat khusus untuk sepatu dan tas anak,misalnya rak sepatu di dekat pintu masuk dan gantungan tas di dinding. Dengan demikian, anak tahu persis di mana barang-barangnya harus diletakkan, dan anda tidak perlu terus-menerus memerintah.

Ahli pendidikan menekankan pentingnya rutinitas sebagai pondasi perilaku baik.Selanjutnya, ajak anak berbicara tentang mengapa kebiasaan menaruh barang di tempatnya itu penting: agar tidak tercecer, agar mudah ditemukan, agar rumah rapi, dan agar kita saling menghargai milik orang lain.Dengan memahami tujuan, anak lebih termotivasi untuk melakukannya.

Sebagai orang tua atau pengasuh, Anda pun harus menjadi contoh. Jika Anda sendiri setelah pulang kerja meletakkan sepatu dan tas di tempat yang semestinya, anak akan meniru. Sears menegaskan bahwa disiplin yang baik memerlukan teladan dari orang tua. 

Setelah itu, ketika anak berhasil menaruh sepatu atau tas di tempatnya maka beri pujian spesifik misalnya: “Terima kasih karena kamu langsung gantung tasmu setelah pulang, itu sangat membantu mama/papa.” Pujian yang spesifik membantu memperkuat perilaku positif, sebagaimana dijelaskan dalam sumber tentang disiplin positif. 

Namun, jika anak lupa, jangan langsung memarahi dengan keras lebih baik ajak dia mengulang dengan lembut: “Oke, tadi kita lupa menaruh sepatu di rak. Yuk, sekarang kita lakukan bersama.” Dengan cara ini, anak belajar bahwa kesalahan bukan akhir dunia, melainkan kesempatan belajar.

Dalam kondisi yang konsisten, orang tua bisa menetapkan konsekuensi ringan kalau aturan tidak dipatuhi misalnya, bila sepatu masih tercecer, anak diminta menaruh sendiri dan membantu membersihkan area itu.

Di waktu yang sama, beri kesempatan untuk anak memilih sendiri bagaimana ia menaruh barang,apakah tas di gantungan atau keranjang khusus. Dengan memberi pilihan terbatas, anak merasa punya kontrol, yang akan meningkatkan kerja sama.

Anak yang dilatih sejak dini untuk merapikan miliknya akan belajar bahwa hidup bersama memerlukan aturan-aturan yang harus dipatuhi demi kenyamanan bersama. Dengan bimbingan tenang, teladan konsisten, dan penguatan positif, orang tua membentuk karakter anak yang siap menghadapi masa depannya.(*/janu)

RELATED ARTICLES

Terpopular