MEDIAAKU.COM – Yoghurt adalah salah satu produk olahan susu yang sangat populer di seluruh dunia. Teksturnya yang lembut dan rasanya yang asam menyegarkan membuat yoghurt digemari banyak orang, baik sebagai makanan ringan, pelengkap, maupun bahan dasar berbagai hidangan. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa yoghurt memiliki sejarah panjang yang berakar ribuan tahun lalu.
Menurut Harold McGee dalam bukunya “On Food and Cooking (2004)”, yoghurt sudah dikenal sejak sekitar 5000 tahun lalu di wilayah Asia Ten gah dan Timur Tengah.
Bangsa nomaden yang hidup dengan memelihara ternak menemukan bahwa susu yang mereka simpan di wadah kulit atau perut hewan bisa berubah menjadi kental dengan rasa sedikit asam. Proses alami ini ternyata disebabkan oleh bakteri baik yang berkembang di dalam susu.
Dari situlah lahir yoghurt pertama, yang kala itu bukan sekadar makanan, tetapi juga cara untuk mengawetkan susu agar bertahan lebih lama di daerah dengan iklim panas.
Seiring perjalanan waktu, yoghurt menyebar ke berbagai wilayah. Bangsa Turki dan Mongol menjadikannya bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Di Turki, kata “yoğurt” sendiri berarti sesuatu yang mengental atau mengentalkan.
Tradisi ini kemudian menyebar ke Eropa melalui kontak budaya, perdagangan, dan ekspansi wilayah. Pada abad ke-20, yoghurt mulai diproduksi secara modern dan diperkenalkan sebagai makanan sehat di banyak negara.
Seorang ilmuwan Rusia, Ilya Metchnikoff, bahkan meneliti manfaat bakteri dalam yoghurt terhadap kesehatan usus. Penelitiannya memperkuat posisi yoghurt sebagai makanan bergizi yang mendukung sistem pencernaan.
Kini, yoghurt hadir dalam berbagai bentuk: dari yang alami tanpa tambahan rasa, hingga aneka varian dengan buah, madu, atau bahkan sereal.
Perjalanan panjang yoghurt dari tradisi kuno hingga industri modern menunjukkan bagaimana manusia mampu memanfaatkan alam, lalu mengembangkan pengetahuan untuk menjaga kesehatan sekaligus menikmati kelezatan.(*/janu)
