MEDIAAKU.COM – Pemadaman listrik di Sulawesi Utara (Sulut), yang yang terjadi selama 2 (Dua) hari, 11-12 Desember 2024 lalu, masih mendapat kritikan berbagai kalangan termasuk oleh Mantan Ketua Komisi I DPRD Sulut, Jhon Dumais, agar pemadaman seperti ini tidak terulang lagi.
Dumais menyesalkan pemadaman sepihak yang dilakukan PLN selama dua hari itu, disaat warga Sulut di bulan Desember sedang melakukan ibadah Natal di kolom-kolom dan diberbagai tempat.
“PLN harus bertanggung jawab terhadap pemadaman sepihak, karena menimbulkan banyak kerugian,” kata Jhon Dumais kepada mediaaku.com, Selasa (17/12/2024).
Menurutnya, seharusnya pihak PLN jauh-jauh hari sudah mencadangkan arus listrik di bulan Desember, dimana umat Kristen di Sulut di setiap bulan Desember sedang memasuki masa-masa Ibadah perayaan Natal Yesus Kristus.
“Karena akibat dampak pemadaman dua hari, sudah pasti menimbulkan kerugian bagi masyarakat, diantaranya kerugian makanan yang disimpan dalam kulkas, kerugian bagi pelaku Usaha UMKM, kerugian bagi pemilik restoran, dan kerugian bagi pengelola rumah sakit termasuk bagi pasien yang sedang dirawat,” tegas Dumais.
Selain itu Dia menjelaskan, pemadaman selama dua hari, bisa mengancam investasi di Sulut. Karena dengan informasi soal terjadinya pemadaman ini, pihak investor akan berpikir ulang untuk menanamkan modalnya bagi Sulut.
“Ini bisa mengancam investasi di Sulut akibat pemadaman ini, ditengah target Presiden Prabowo untuk pertumbuhan ekonomi 8 persen,” tambah Dumais.
Sebelumnya listrik di Sulut mengalami gangguan serius pada Rabu dan Kamis (11-12/12/2024). Selama dua hari itu terjadi mati lampu total atau blackout di sebagian besar wilayah Sulut, terutama di di kota Manado, kota Tomohon, Minahasa dan Bolaang Mongondow.
Alasan pihak PLN Suluttenggo bahwa pemadaman selama dua hari di Sulut itu akibat gangguan pada sistem transmisi 150 KV. (hvs)