MEDIAAKU.COM – Pembelajaran kelompok merupakan salah satu metode yang banyak digunakan di sekolah untuk membantu anak belajar secara lebih aktif dan bermakna.
Menurut Slavin (2005) dalam bukunya” Cooperative Learning: Theory, Research, and Practice”, kerja kelompok dapat meningkatkan interaksi sosial, tanggung jawab, dan keterampilan berpikir kritis pada siswa.
Anak-anak tidak hanya menerima informasi dari guru, tetapi juga belajar bertukar gagasan dengan teman sebaya.Kelebihan dari sistem pembelajaran kelompok terlihat pada suasana belajar yang lebih hidup. Anak belajar bekerja sama, saling menghargai pendapat, serta mengembangkan rasa empati terhadap teman.
Hal ini membuat mereka lebih percaya diri karena merasa didukung oleh kelompok. Selain itu, anak yang biasanya pasif bisa terdorong untuk lebih aktif ketika mendapat dukungan dari rekan satu tim. Suasana kebersamaan ini menumbuhkan sikap toleransi, saling menghargai, dan keterampilan komunikasi yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sosial.
Namun, pembelajaran kelompok juga memiliki kekurangan. Tidak semua anak mampu menyesuaikan diri dengan baik. Ada kalanya terjadi dominasi dari anak yang lebih aktif, sementara yang lain hanya ikut-ikutan tanpa benar-benar memahami materi.
Situasi ini bisa menimbulkan ketidakadilan, karena beban belajar tidak terbagi merata. Selain itu, bagi guru, mengatur kelompok dengan jumlah siswa yang banyak sering memerlukan waktu lebih lama. Jika tidak diarahkan dengan baik, kegiatan kelompok justru bisa berubah menjadi ajang bermain, sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai.
Meskipun ada kekurangan, sistem pembelajaran kelompok tetap memberikan banyak manfaat asalkan diterapkan dengan pengawasan dan bimbingan yang tepat. Guru perlu memastikan setiap anak memiliki peran dalam kelompok, sehingga tidak ada yang merasa tertinggal.
Dengan belajar bekerja sama, anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih peduli, bertanggung jawab, dan mampu menghadapi tantangan bersama orang lain.(*/janu)
