Saturday, November 1, 2025
HomePolitikFerry Liando : 6 Anggota DPR RI Asal Sulut Terkesan Anak Manis

Ferry Liando : 6 Anggota DPR RI Asal Sulut Terkesan Anak Manis

Manado – mediaaku.com – Pengamat Politik Unsrat, Dr Ferry Liando, memaparkan, enam anggota DPR RI asal Sulawesi Utara yang duduk di Senayan selama ini terkesan hanya menjadi anak manis dan tidak memperjuangkan masa depan Sulawesi Utara.

“Karena itu calon anggota DPR RI yang akan mewakili Sulawesi Utara di DPR RI pada pemilu 2024 harus mempersiapkan diri untuk membawa ide dan program perubahan dalam kampanye pemilu 2024 dan bisa direalisasikan ide dan programnya saat duduk sebagai wakil rakyat Sulut nanti,” papar pakar politik dan kepemiluan Unsrat ini.

Pemaparan Liando ini dilakukan pada diskusi Zoom Meeting bertajuk : “Quo Vadis Ukuran Sosial Politik Ekomomi Sulut dan Pasar Iramasuka (Irian, Maluku, Sulawesi, Kalimantan), Sulutenggo, SulutGo, Sulut dan Prominara (Provinsi Minahasa Raya), yang dilaksanakan organisasi WeKawanua Global Pimpinan Fabian Pascoal dan Jeffry Merril Liando, Sabtu malam 8 Juli 2023.

Pada diskusi ini dihadiri para Tokoh Sulut, Laksma TNI (Purn) Dr Albert Mamahit, Theo L.Sambuaga, Philip Pantouw, Fabian Pascoal, Franky Maramis, Prof Kawilarang Alex Masengi, para politikus, dan puluhan tokoh kawanua dari berbagai profesi, termasuk dari mediaaku.com.

Lanjut Ferry Liando, ada banyak yang tidak diperjuangkan enam anggota DPR RI Dapil Sulut periode 2019-2024 untuk pembangunan Sulawesi Utara. Ferry mencontohkan, seperti masa depan komoditi Cengkeh dan Kopra yang dianggap saat ini sudah kalah bersaing dengan cengkih dan kelapa sawit dari daerah dan negara lain.

“Kenapa para wakil rakyat asal Sulut terlebih sebagai orang Minahasa, itu tidak memperjuangkan di Senayan soal pembatasan impor cengkih dari Afrika, padahal kualitas mutu cengkih asal Minahasa tidak kalah bersaing. Begitu juga dengan kopra, kenapa sudah kalah bersaing dengan kelapa sawit dari daerah lain bahkan dari negara luar. Hal-hal inilah yang harus menjadi kepekaan sebagai wakil rakyat,” tutur Ferry Liando yang juga sebagai Wakil Sekjen AIPI Pusat.

Lanjut Ferry, produk Sulawesi Utara lainnya seperti Cap Tikus, kenapa dibatasi produksinya dan peredarannya, jika dianggap dapat memicu pelanggaran kriminal tapi kenapa produk minuman alkohol tinggi berbagai merek dari luar negeri diperbolehkan masuk. Hal-hal ini lah yang harus dikaji masyarakat dan politisi yang akan duduk sebagai wakil rakyat terlebih di Senayan.

Karena itu menurut Ferry, pada pemilu 2024, masyarakat pemilih benar- benar memilih mana wakil rakyat yang punya ide, gagasan dan program yang dapat mendatangkan perubahan bagi pembangunan Sulawesi Utara.

Menurut Ferry, meskipun disadari saat ini berkembang pesat para pemilih irasional dalam setiap pelaksanaan pemilu atau pilkada. Pemilih irasional ini adalah pemilih pragmatis yang hanya memilih calon dan caleg hanya dilihat dari agama, kelompok, suku, dan pemberian materi.

“Pemilih pragmatis, mereka hanya memilih jika calon itu satu agama, satu suku, ya kalau GMIM pilih GMIM, Pantekosta memilih Pantekosta, Adven pilih Adven, Muslim pilih Muslim. Selain itu apa yang akan calon itu berikan dan berharap tentu dalam bentuk materi. Hal-hal inilah yang dilihat para pemilih pragmatis dan ini irasional,” kata Dosen ilmu politik Fisipol Unsrat ini.

Sudah waktunya Ferry berharap, pada pesta demokrasi pemilu 2024, masyarakat pemilih harus sadar bahwa, ide, gahasan dan program dari calon itu yang harus dilihat dan diharapkan dapat mendatangkan perubahan bagi masa depan. 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Terpopular