Tuesday, June 17, 2025
HomeLifestyleGaya Hidup Minimalis: Kurangi Barang, Tambah Bahagia?

Gaya Hidup Minimalis: Kurangi Barang, Tambah Bahagia?

MEDIAAKU.COM – Di tengah gemerlap dunia yang serba cepat dan konsumtif, muncul satu tren gaya hidup yang justru mengajak kita untuk melambat, memilah, dan melepaskan. Ya, inilah gaya hidup minimalis, filosofi hidup yang menekankan “lebih sedikit itu lebih baik” atau dalam bahasa kerennya: less is more.

Minimalisme bukan cuma tentang lemari yang rapi atau rumah yang estetik ala Pinterest. Lebih dari itu, gaya hidup ini adalah seni untuk hidup dengan sadar hanya menyimpan hal yang benar-benar dibutuhkan dan memberi makna.

Dalam bukunya, The Life-Changing Magic of Tidying Up, Marie Kondo menekankan pentingnya memilah barang berdasarkan “joy” atau kebahagiaan. Kalau tidak lagi bikin senang, waktunya dilepas.

Hidup minimalis membawa banyak dampak positif, tidak hanya dari sisi visual, tapi juga emosional dan finansial:

1.Lebih tenang secara mental.

Ruang yang bersih dan bebas tumpukan barang membantu meredakan stres. Menurut sebuah studi dari Personality and Social Psychology Bulletin, orang yang tinggal di rumah yang berantakan cenderung merasa lebih lelah dan stres dibanding yang tinggal di rumah rapi.

2.Menghemat pengeluaran.

Karena lebih selektif dalam membeli, keuangan jadi lebih terkontrol. Uang bisa dialihkan ke pengalaman yang lebih bermakna, bukan sekadar barang.

3.Mendekatkan pada nilai hidup. Minimalisme membantu kita fokus pada hal-hal esensial: keluarga, kesehatan, waktu luang, dan tujuan hidup.

Mulai hidup minimalis tidak harus ekstrem. Kamu bisa memulainya dari langkah kecil seperti:

  • Decluttering mingguan, Setiap minggu, pilih satu area kecil di rumah (lemari, laci, meja) dan sortir barang-barangnya.
  • Buat aturan 30 hari. Kalau kamu tidak menggunakan suatu barang dalam 30 hari terakhir (dan tidak membutuhkannya dalam 30 hari ke depan), mungkin kamu tidak membutuhkannya sama sekali.
  • Belanja dengan niat. Jangan beli hanya karena diskon. Beli kalau memang butuh dan berkualitas.
  • Prioritaskan pengalaman daripada barang. Liburan singkat, waktu bersama orang tersayang, atau belajar hal baru seringkali lebih bermakna daripada membeli barang baru.

Gaya hidup minimalis bukan tentang membuang semua milikmu, tapi tentang membuat ruang secara fisik maupun mental untuk hal-hal yang benar-benar penting. (*/stephany)

RELATED ARTICLES

Terpopular