Monday, July 14, 2025
HomeLifestyleGen Z Merasa Tua, Milenial Tetap Muda: Fenomena Psikologis di Era Serba...

Gen Z Merasa Tua, Milenial Tetap Muda: Fenomena Psikologis di Era Serba Digital

MEDIAAKU.COM – Di media sosial, sering kita temui curhatan dari Gen Z yang merasa “menua” sebelum waktunya. Meskipun terkesan janggal, ternyata perasaan ini punya alasan yang cukup masuk akal secara psikologis dan sosiologis. Di tengah derasnya arus digital dan budaya serba instan, muncul fenomena unik antar generasi: Gen Z merasa lebih cepat dewasa, sementara Generasi Milenial justru menikmati masa mudanya lebih lama.

Fenomena ini erat kaitannya dengan perubahan gaya hidup, tekanan sosial media, serta persepsi baru terhadap arti “menjadi dewasa”. Hidup di zaman serba cepat dan update, Gen Z sering merasa dituntut tampil dewasa demi eksistensi di dunia maya. Mereka takut dianggap kekanak-kanakan jika tak mengikuti tren gaya hidup, make up, fashion, hingga personal branding yang cenderung lebih matang.

Mengutip artikel “The Age Paradox of Gen Z” dari sinardaily.my (2025), generasi Z mengalami apa yang disebut digital duality yaitu hidup di dua dunia sekaligus: dunia profesional yang dewasa dan dunia digital remaja yang dinamis. Campuran ini membuat mereka merasa lebih tua secara mental dan emosional dibandingkan usia sebenarnya.

Sebagai kelompok usia termuda yang kini mulai memasuki dunia kerja, Gen Z menghadapi tekanan untuk selalu relevan. Dalam sehari, mereka bisa multitasking: mengikuti pelajaran online, merintis usaha sampingan, bikin konten, membangun citra diri di media sosial, hingga belajar keterampilan baru. Pola hidup yang padat ini membuat banyak dari mereka merasa “dewasa” sebelum waktunya, meski kadang masih gamang secara emosional.

Sementara itu, generasi Milenial atau Gen Y justru menunjukkan hal sebaliknya. Mereka cenderung menunda fase-fase hidup konvensional seperti menikah, memiliki anak, atau membeli rumah. Banyak yang memilih menikmati gaya hidup fleksibel: traveling, nongkrong di kafe kekinian, hingga aktif di media sosial seperti layaknya Gen Z.

Bagi Milenial, usia bukanlah batasan untuk tetap merasa muda dan relevan. Menariknya, media sosial sering memperlihatkan perbandingan lucu antara Gen Z dan Milenial di usia yang sama. Banyak netizen yang kaget melihat gaya penampilan Gen Z remaja yang sudah tampil dengan riasan lengkap, kuku cantik, rambut ekstensi, hingga skincare dan treatment layaknya orang dewasa.

Namun penting diingat, standar penampilan dan cara pandang setiap generasi terbentuk oleh budaya dan kondisi zamannya masing-masing. Gen Z tumbuh di era teknologi super cepat, sehingga wajar jika mereka merasa “cepat tua” bukan karena umur, melainkan karena dunia sekitar yang terus bergerak cepat.

Sebaliknya, Milenial meredefinisi “dewasa” sebagai soal pilihan hidup, bukan semata usia. Fenomena ini mengingatkan kita bahwa persepsi tentang muda dan tua kini tidak lagi hitam-putih. Generasi muda merasa tua karena tekanan zaman, sementara yang lebih senior justru makin pandai merayakan masa muda dengan cara mereka sendiri. (*/Stephany)

RELATED ARTICLES

Terpopular