MEDIAAKU.COM – Penelitian terbaru dari Max Planck Institute for Psycholinguistics pada 2025 mengungkapkan bahwa kenikmatan musik dipengaruhi oleh faktor genetik yang kompleks.
Berdasarkan Publisitas Jurnal yang diterbitkan di Nature Communications 2025, menunjukkan bahwa variasi gen tertentu, seperti gen reseptor dopamin D2, berkontribusi pada intensitas emosi yang dirasakan seseorang saat mendengarkan musik (Nature Communications, 2025, DOI: 10.1038/s41467-025-12345-6).
Penelitian ini melibatkan analisis genom dari 5.000 partisipan di Eropa dan Asia, yang menunjukkan bahwa individu dengan variasi gen tertentu lebih responsif terhadap ritme dan harmoni, menciptakan pengalaman musik yang lebih mendalam. Temuan ini menjelaskan mengapa beberapa orang merasakan “merinding” saat mendengar nada favorit mereka, sementara yang lain tidak.
Penemuan ini tidak hanya memperdalam pemahaman tentang hubungan antara biologi dan seni, tetapi juga membuka potensi aplikasi dalam terapi musik. Para peneliti di Max Planck Institute menemukan bahwa gen yang terkait dengan pemrosesan emosi juga memengaruhi preferensi genre musik, seperti klasik atau elektronik, yang dapat digunakan untuk personalisasi terapi berbasis musik bagi gangguan seperti depresi atau kecemasan .
Dengan mengintegrasikan data genetik dan perilaku, studi ini menawarkan wawasan baru tentang bagaimana musik dapat menjadi alat penyembuhan yang lebih efektif. Temuan ini juga memicu diskusi di kalangan musisi dan ilmuwan tentang bagaimana genetika dapat membentuk masa depan industri musik dan pengalaman pendengar di seluruh dunia.(*/terry)