Sesuai Pasal 414 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 menjelaskan bahwa parpol peserta pemilu harus mencapai ambang batas perolehan suara parlemen (parliamentary threshold) paling sedikit 4 persen dari jumlah suara sah secara nasional untuk diikutkan dalam penentuan kursi anggota DPR.
Sementara dari hasil real count KPU untuk suara Pileg 2024, Wakil Ketua Umum Dewan Pembina PSI itu hingga Minggu (18/2/2024) memperoleh suara tertinggi di Dapilnya Jakarta III (Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu) yakni sebanyak 38.132 suara.
Grace unggul dari sejumlah tokoh seperti Erwin Aksa dari Golkar (36.425), Ahmad Sahroni Bendahara Nasdem (26.385) hingga Pasha Ungu alias Sigit Purnomo dari PAN (13.019).
Pada Pemilu 2019 lalu, Grace Natalie berhasil meraup 179.949 suara, diikuti Adang Daradjatun dari PKS sebanyak 115.649 suara di urutan kedua. Namun suara Grace meskipun tertinggi waktu itu gagal ke Senayan karena pada 2019 suara PSI tidak melewati 2 persen.
Nasib yang sama di Pemilu 2019 juga dialami rekan Grace di PSI, Tsamara Amany, meskipun memberikan kejutan dengan menduduki posisi kedua dengan 103.599 suara, namun Tsamara juga gagal melangkah ke Senayan karena partainya tak mencapai ambang batas 4 persen. Waktu itu Tsamara hanya kalah unggul dari Hidayat Nur Wahid dari PKS dengan 248.205 suara.
Pada saat konferensi pers di kantor DPP PSI di Tanah Abang Jumat (16/2/2024), Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep, meminta kadernya untuk mengawal terus suara PSI yang masuk dari TPS ke Sirekap hingga diumumkan resmi KPU.
Berdasarkan data yang diperoleh, Kaesang mengatakan suara PSI pada Pemilu 2024 ini terjadi kenaikan sebesar 400 persen.
Untuk itu Grace Natalie menyatakan masih optimis PSI akan bisa lolos ke Senayan dan mencapai Parliamentary Threshold 4 persen. Prediksi Grace partainya akan memperoleh 4,2 persen suara dan optimis lolos ke Senayan.

