MEDIAAKU.COM – Denpasar – Rencana proyek Light Rail Transit (LRT) dari Canggu ke Bandara Ngurah Rai Badung Bali masih menggantung, meskipun groundbreaking awalnya direncanakan pada Januari 2024, namun ditunda hingga September 2024.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, IGW Samsi Gunarta, Senin, mengungkapkan bahwa pendanaan yang belum jelas menjadi alasan penundaan tersebut. Dia menyatakan harapannya agar pendanaan dapat dipastikan pertengahan tahun ini untuk memungkinkan pelaksanaan groundbreaking pada bulan September mendatang.
“Diharapkan pertengahan tahun ini sudah jelas pendanaan. Mudah-mudahan nanti kalau sudah jelas pendanaan sudah firm, dan kami diberikan izin oleh donor kemungkinan kami melakukan groundbreaking bulan September,” terang Samsi.
Awalnya, rencana pembangunan LRT tersebut diestimasi akan menghabiskan Rp 7 triliun, namun angka tersebut akan direvisi mengingat perhitungan itu dilakukan lima tahun lalu. Menurut Samsi, diperkirakan dana yang dibutuhkan akan dua kali lipat dari perkiraan awal tersebut.
Faktor lain yang membuat anggaran proyek ini meningkat adalah kondisi tanah yang harus digunakan untuk membangun subway. Terlebih lagi, lokasi tersebut merupakan zona pariwisata, dengan jalur yang direncanakan dari Bandara I Gusti Ngurah Rai hingga Cemagi, Badung.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dalam pertemuan di Bali pada Desember 2023, menegaskan perlunya pembangunan transportasi massal untuk mengatasi kemacetan di Bali, yang merupakan destinasi pariwisata internasional. Pemerintah daerah Bali akan menjadi pemegang saham mayoritas dalam proyek ini, dengan pemerintah pusat sebagai pemegang saham minoritas. Korea Selatan juga menyatakan kesiapannya untuk berkontribusi dalam pembangunan proyek LRT di Bali.
Meskipun demikian, harapannya adalah bahwa setelah koordinasi intensif dengan semua pihak terkait, pembangunan proyek transportasi massal ini dapat segera dimulai, sesuai dengan kebutuhan Bali akan transportasi massal modern. (Dea)

