Denpasar – mediaaku.com – Jumlah gabah saat ini mempengaruhi harga beras lokal di Bangli.
Kenaikan harga gabah di Bangli, yang saat ini berkisar antara Rp 6.000 hingga Rp 7.000 per kilogram, telah mempengaruhi harga beras lokal.
Harga beras lokal Bangli, yang sebelumnya dijual sekitar Rp 260.000 hingga Rp 270.000 per 25 kilogram, naik menjadi Rp 300.000 hingga Rp 310.000 per 25 kilogram. Menurut Dewa Gede Bayu, salah seorang pengusaha penggilingan gabah di Bangli, kenaikan harga gabah berdampak pada kenaikan harga beras lokal. “Harganya naik sejak sebulan terakhir, sebelumnya Rp 4.000 hingga Rp 5.000 per kilogram,” ungkapnya.
Dia menjelaskan bahwa kenaikan harga beras lokal tidak hanya disebabkan oleh musim kemarau. Sebaliknya, musim kemarau seharusnya menguntungkan bagi para petani, karena panas memudahkan proses penjemuran gabah. Kenaikan harga beras lokal lebih dipengaruhi oleh kelangkaan stok, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti serangan hama, kekeringan, atau alih fungsi lahan.
Dewa Bayu juga mencatat penurunan ketersediaan gabah, yang mengakibatkan penurunan produksi penggilingannya. Sebelumnya, dia mampu menggiling sekitar 8 ton gabah dalam sebulan, tetapi sejak ketersediaan gabah menurun, dia hanya bisa menggiling 4 ton dalam sebulan. Kondisi ini berdampak pada penyediaan beras ke toko sembako dan konsumen yang datang langsung ke penggilingan. (Dea-Bali)
