MEDIAAKU.COM – Harga emas kembali menunjukkan tren positif pada Kamis pagi (11/12/2025 WIB), melanjutkan penguatan yang terjadi sejak Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve, kembali memangkas suku bunga acuannya pada pertemuan Desember. Meski bank sentral memberi isyarat lebih berhati-hati untuk kebijakan tahun 2026, logam mulia tetap menikmati sentimen pasar yang kuat.
Mengutip data yang dihimpun Beritasatu Kamis (11/12/2025), emas spot diperdagangkan di sekitar US$ 4.239,06 per ons troi, naik 0,22% dari penutupan sebelumnya. Kenaikan ini memperpanjang reli yang sudah berlangsung sejak pengumuman pemangkasan suku bunga. Pada hari sebelumnya, harga spot sempat berada di US$ 4.227,83, sementara kontrak berjangka untuk pengiriman Februari bergerak di level US$ 4.256,4 per ons troi.
Tidak hanya emas, harga perak juga melonjak signifikan. Perak spot bahkan mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah di US$ 61,85 per ons troi. Lonjakan ini dipicu oleh meningkatnya permintaan sektor industri, persediaan global yang semakin terbatas, serta penetapan perak sebagai mineral kritis dalam kebijakan pemerintah AS tahun 2025.
Pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin, pemotongan ketiga berturut-turut sepanjang tahun, menyebabkan imbal hasil obligasi jangka pendek turun. The Fed juga menghapus pernyataan sebelumnya mengenai kondisi pasar tenaga kerja yang masih ketat, menandai perubahan fokus dari pengendalian inflasi ke upaya menjaga stabilitas ekonomi.
Kebijakan tersebut memberikan dorongan positif terhadap daya tarik emas. Menurut analis logam mulia independen Tai Wong, hasil keputusan FOMC disambut hangat oleh pelaku pasar, mengingat suku bunga yang lebih rendah biasanya membuat emas lebih menarik sebagai aset perlindungan nilai.
Meski demikian, arah kebijakan moneter tahun depan masih menyisakan ketidakpastian. Proyeksi resmi The Fed hanya memuat satu kali pemangkasan tambahan pada 2026, dengan beberapa pejabat bahkan membuka kemungkinan perlunya kenaikan suku bunga. Di sisi lain, pasar melalui CME FedWatch memperkirakan peluang lebih dari 77% bahwa akan ada dua kali pemotongan suku bunga pada tahun tersebut.
Berbanding terbalik dengan emas dan perak, dua logam mulia lainnya justru melemah. Platinum turun 1,95% ke US$ 1.660,19 per ons troi, sedangkan palladium terkoreksi 2,15% ke US$ 1.478,02. (*/Stephany)

